Cegah-tangkal Situs Porno

Edisi: 06/37 / Tanggal : 2008-04-06 / Halaman : 48 / Rubrik : TEI / Penulis : Media, Adek , ,

Kodariyah terenyak. Se-orang siswi kelas lima sekolah dasar yang berdiri di hadapannya mengaku, ”Aku pusing kalau seminggu enggak lihat gambar begituan.” Gambar yang dimaksud siswi itu adalah gambar orang dewasa yang melakukan hubungan seksual atau berpose telanjang.

Koordinator Konsuler Yayasan Kita dan Buah Hati, Jakarta, ini menyebut siswi tersebut, dan puluhan anak lain yang berkonsultasi ke yayasan itu, sudah mencapai tahap kecanduan materi pornografi. ”Ini bisa mempengaruhi fisik, emosi, dan perilaku anak,” katanya.

Menurut Kodariyah, anak-anak dari kelas ekonomi menengah ke bawah mendapatkan materi pornografi dari gambar cetak dan VCD/DVD. Sebaliknya, kelompok menengah ke atas lebih banyak memperoleh materi pornografi dari Internet melalui komputer dan telepon seluler.

Benarkah Internet menjadi ladang paling subur bagi tumbuhnya situs porno? Pemerhati telematika Roy Suryo menyebutkan, dari 24,5 juta situs web yang dikelola orang Indonesia, lebih dari satu juta di antaranya situs porno. Sedangkan American Demographic Magazine merekam pertumbuhan situs porno di seluruh dunia. Dari cuma 22 ribu pada sepuluh tahun lalu, situs ini meroket menjadi sepuluh kali lipatnya pada 2000, lalu merangkak menjadi 1,3 juta pada 2003, dan tercatat lebih dari 100 juta situs porno pada tahun lalu.

Khawatir situs-situs itu akan lebih banyak diakses anak-anak, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh pun pekan lalu menyatakan pemerintah berencana membagikan peranti lunak khusus untuk menangkal peredaran…

Keywords: -

---

Foto Terkait