Longgar Di Sana-sini
Edisi: 06/37 / Tanggal : 2008-04-06 / Halaman : 102 / Rubrik : LAPUT / Penulis : , ,
SEJAK pemerintah menderegulasi jasa transportasi udara pada 1999, bisnis ini mendadak tumbuh subur: jumlah maskapai naik tiga kali lipat, jumlah penumpang terdongkrak sampai dua kali lipat.
Tapi deregulasi ini terlalu longgar. Untuk menjadi pemain, peminat cukup menyerahkan studi kelayakan serta menyiapkan dua pesawat yang akan dioperasikanâboleh dibeli atau cukup disewa; sebaiknya pesawat baru, tapi kebanyakan yang sudah tua. Cukup dengan Rp 25 miliar, siapa pun sudah bisa punya maskapai.
Walhasil, cuma dalam bilangan tahun sejak deregulasi, bisnis penerbangan kita sudah terlihat amburadul. Ujung-ujungnya, keselamatan penerbangan terpinggirkan.
Berkah
Deregulasi penerbangan menghidupkan kembali bisnis angkutan udara yang merosot ke titik terendah pascakerusuhan Mei 1998 dan krisis finansial setahun sebelumnya.
Kargo (ribu ton)
Domestik 1995 : 177,9
Internasional 1995: 151,9
Domestik 1996 : 194,3
Internasional 1996: 169,1
Domestik 1997…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…