Syukur Tanah Air Otto

Edisi: 07/37 / Tanggal : 2008-04-13 / Halaman : 121 / Rubrik : OBI / Penulis : Budianta, Eka, ,


Alhamdulillah, kita berhasil menunaikan tugas mulia yang terakhir, yaitu mengubur orang yang kita cintai.” Ucapan itu menutup doa pada pemakaman Prof Dr Ir Otto Soemarwoto di taman pemakaman umum Sirnaraga, Bandung. Perjuangan panjang Otto (19 Februari 1926—1 April 2008) ditutup dengan apel persada tak sampai 42 menit.

Indonesia kehilangan seorang pendekar yang gigih mengarus-tengahkan pendidikan dan pertimbangan lingkungan dalam pembangunan. Otto merupakan penyandang penghargaan UNEP 500—satu di antara 500 orang yang paling memperhatikan lingkungan. Dia juga pemegang medali Golden Ark—bahtera emas simbol penyelamatan planet bumi.

”Perjuangan Pak Otto adalah perjuangan kita semua,” kata Rektor Universitas Padjadjaran, Gandjar Kurnia, yang menjadi inspektur upacara pemakaman. Sang Saka Merah-Putih yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…