Panas-dingin Virus Namru
Edisi: 10/37 / Tanggal : 2008-05-04 / Halaman : 25 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Muryadi, Wahyu, Setyarso, Budi, Dhyatmika, Wahyu
Obyek: Azithromycin Sampel: 300 orang [225 tentara, 75 penduduk sipil] Lokasi: wilayah timur laut Papua
SEJUMLAH tentara peneliti itu membagi sampel dalam tiga kelompok berdasarkan asupan dosis azitromisin. Air minum disediakan, biskuit manis ditawarkan. Guna menguji kekuatan obat antibiotik untuk infeksi bakteri ringan dan sedang itu sebagai penangkal malaria, para sampel diambil darahnya.
Begitulah antara lain personel Naval Medical Research Unit No. 2 (Namru-2), yang memiliki laboratorium di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, beroperasi pada 2003. Delapan personel diturunkan ke Papua, ditemani enam peneliti lain, termasuk seorang dari Maryland, pusat lembaga milik Angkatan Laut Amerika Serikat itu. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah pada tahun yang sama.
Namru 2 kini menjadi sorotan. Selain perpanjangan perjanjian yang mengatur lembaga itu belum jelas, personel warga negara Amerika yang dibekali kekebalan diplomatik juga jadi bahan keberatan beberapa kalangan. âKenapa laboratorium kesehatan di bawah militer?â kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. âSemua personel mereka masuk kemari menggunakan paspor diplomatik bersampul hitam,â kata seorang sumber Tempo di Departemen Luar Negeri.
Privilese ini dampaknya luar biasa. Kalangan intelijen menganggap status sebagai diplomat membuat semua personel Namru âsulit disentuh kegiatan pengamananâ. Status itu juga membuat mereka tak bisa dikontrol. Mereka pun leluasa pergi ke pelbagai tempat di Indonesia. Padahal, kata seorang petinggi Badan Intelijen Negara, para personel Namru tetap saja serdadu, yang dibekali ilmu telik sandi. âMereka bisa saja melakukan kegiatan intelijen yang berkedok riset,â kata sang petinggi.
Namru 2 punya sejarah panjang di sini. Lembaga ini didirikan pada 1970 berdasarkan perjanjian yang diteken Menteri Kesehatan G.A. Siwabessy dan Francis Galbraith, Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta. Ini merupakan jawaban atas permintaan pemerintah Indonesia kepada Washington untuk ikut mengatasi malaria dan campak yang menggila.
Sejak tahun-tahun awal berdirinya, Namru selalu memunculkan desas-desus. Misalnya, disebutkan lembaga itu ikut membantu Orde Baru membersihkan orang-orang Partai Komunis Indonesia. Rumor lain yang beredar: Namru membuat senjata biologis, atau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…