Sudut Indah Dari Sukolilo

Edisi: 10/37 / Tanggal : 2008-05-04 / Halaman : 106 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : M. Taufiqurohman, Bektiati, Bina, Taufik, Ahmad

Penyejuk udara tak mampu menyumbat deras keringat di wajah Dhanar Wiraman. Mesin milling, sejenis mesin ukir elektrik, meraung-raung menemaninya. Mahasiswa semester kedelapan Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, ini penuh konsentrasi mengukir papan kayu 5 x 5 meter. Perlahan dan hati-hati, Dhanar memahatkan tulisan ”Tjipta”.

Sesekali ia mengontrol hasil ukiran. Matanya awas, tangannya cermat menggerakkan papan. Sesungguhnya, hasil ukiran Dhanar sudah tampak bagus. Tapi mahasiswa angkatan 2004 ini belum puas. Ia amati terus hasil ukirannya dari segala penjuru. Sejumlah teman ikut memelototi. Kata Dhanar, ”Sudutnya kurang indah.”

Ia memindahkan papan ke mesin turning, semacam mesin bubut. Papan bertulisan ”Tjipta” itu kembali ia putar untuk mendapat sudut terbagus. Lalu karya lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gresik, Jawa Timur, ini dikoreksi bareng mahasiswa lain yang siang itu melakukan praktikum di Laboratorium Sistem Manufaktur. Praktikum ini, menurut dosen pembimbing Aditya Sudiarno, untuk melatih mahasiswa membuat desain produk manufaktur. Selain itu, untuk menajamkan analisis proses produksi. Ini bekal bekerja di bagian rekayasa industri.

Aditya selanjutnya menggiring mahasiswa bergeser masuk Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja di kampus yang terletak di Sukolilo, Surabaya Utara, itu. ”Kini giliran tes pengaruh keselamatan kerja,” tutur Aditya. Di ruang ini, mahasiswa mempraktekkan dan merumuskan…

Keywords: -

---

Foto Terkait