Sardono Melihat Hutan

Edisi: 07/13 / Tanggal : 1983-04-16 / Halaman : 51 / Rubrik : TER / Penulis :


ADA onggokan plastik menggunung bergerak ke sana ke mari, kembang kempis bagaikan bernapas. Ada penari berkostum orang Dayak lengkap dengan mandau, berjingkat-jingkat. Lalu sejumlah penari wanita dengan ranting-ranting kering di punggungnya melenggak-lenggok. Muncul pula penari balet Jermandari grup terkenal Tanz Forum. Di layar belakang ditembakkan film tumbangnya pohon-pohon di hutan. Musik pun mengumandangkan rekaman suara-suara hutan yang diolah kembali dengan musik elektronik.

Itulah suguhan Sardono W. Kusumo terbaru, Hutan Plastik, di Teater Arena Taman Ismail Maruki, 13-17 April ini. Tontonan yang katanya tidak bermula dari perencanaan-perencanaan. "Tapi bermula dari orientasi dan keprihatinan terhadap satu masalah," tutur yang empunya pertunJukan. Dan Jangan kaget, penonton dipersilakan duduk di lantai, karena semua kursi digusur ke luar.

Masalah hutan, agaknya mulai tampak muncul dalam diri Sardono, ketika 1981 ia menjelajahi hutan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…