Rudy Hartono Kurniawan: Konsentrasi Saja Ke Bulu Tangkis

Edisi: 13/37 / Tanggal : 2008-05-25 / Halaman : 222 / Rubrik : OR / Penulis : Gandhi, Grace S., Yanuar, Yudono, Taufik, Ahmad


Gara-gara penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber pada 11-18 Mei lalu, demam bulu tangkis melanda Tanah Air. Ribuan penonton mendatangi Gedung Istora Senayan untuk memberikan dukungan kepada atlet bulu tangkis nasional yang tampil membela Merah-Putih. Jutaan lainnya menyaksikan lewat layar kaca, sambil mendoakan dari jauh.

Mungkin berkat dukungan dan doa para pencinta bulu tangkis itu, prestasi pemain Indonesia dalam kejuaraan kali ini mencatat kemajuan. Setelah lama terpuruk, tim Uber mampu mencapai babak final, setelah mengalahkan tim-tim yang dianggap lebih kuat. Pencapaian target juga dipenuhi tim Thomas.

Kemajuan itu patut disyukuri. Bulu tangkis merupakan satu-satunya cabang olahraga yang mampu menerbitkan rasa bangga rakyat Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, atlet kita mengalami paceklik prestasi.

Salah seorang yang prihatin terhadap merosotnya prestasi pemain Indonesia adalah Rudy Hartono. Legenda bulu tangkis yang terlahir dengan nama Nio Hap Liang 59 tahun lalu itu menjadi satu-satunya pemain bulu tangkis Indonesia yang mampu delapan kali menjuarai turnamen All England. Ia, bersama timnya, juga empat kali merebut Piala Thomas pada 1970, 1973, 1976 dan 1979.

Hampir sepanjang hayat Rudy tak lepas dari olahraga tepok bulu itu. Demi bulu tangkis, ia harus melupakan cita-citanya menjadi dokter. Setelah gantung raket, ia menjadi pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia dan pernah menduduki posisi Ketua Bidang Pembinaan.

Selasa pekan lalu, Rudy berbincang dengan Grace S. Gandhi, Yudono Yanuar, Ahmad Taufik, dan Sahala Lumbanraja dari Tempo, tentang pasang-surut bulu tangkis Indonesia. Berikut petikannya.

Mengapa regenerasi pemain bulu tangkis Indonesia begitu lamban?

Sejak zaman saya sampai sekarang memang kurang persiapan untuk kesinambungan prestasi. Kalau mau berhasil, paling lama lima tahun sekali harus ada pemain baru. Bila tidak terjadi, berarti pemassalan tidak sampai ke bawah. Kenapa? Karena kita tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…