Pesanmu Kucatat Sudah

Edisi: 14/37 / Tanggal : 2008-06-01 / Halaman : 146 / Rubrik : OBI / Penulis : Djarot, Erros, ,


Sabtu, 17 Mei 2008, pukul 10 pagi. Dering telepon dan tanda terima pesan pendek datang bertubi-tubi tanpa henti. Sophan Sophiaan meninggal dalam kecelakaan di perbatasan antara Ngawi dan Sragen. Seketika, dada terasa sesak. Seisi rumah dan ruang batin saya menjadi hening. Sulit menerima kenyataan bahwa sahabat saya yang selama ini selalu tampil tabah, segar, serta ceria begitu cepat dan tiba-tiba pergi meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya.

Seketika, seluruh peristiwa bersama almarhum semasa hidupnya terbayang dan datang beruntun satu per satu bak gambar hidup yang tersusun apik. Terutama saat beberapa hari menjelang kepergian Sophan; tepatnya ketika bersama menghadiri pesta terbatas antarsahabat di rumah Jenggala, tempat kediaman Arifin Panigoro. Seperti biasa, Sophan selalu tampil ceria dan murah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…