Ki Sudrun Di Layar Beling
Edisi: 15/37 / Tanggal : 2008-06-08 / Halaman : 114 / Rubrik : MD / Penulis : Pradityo, Sapto, Titiyoga, Gabriel Wahyu , Khafid, Supriyanto
Mereka bukan penyiar, bukan pula artis ataupun politikus. Tapi kadang mereka tampil berdebat di layar televisi bak politikus, dan di lain waktu, berunjuk suara menyanyi seperti biduan ngetop.
Sehari-hari, mereka ini ada yang petani, sopir truk, guru, pensiunan, ada pula murid sekolah dasar. Tentu saja mereka tidak sedang tampil di RCTI atau manggung di SCTV, tapi di GrabakTV. Studionya juga bukan di Jakarta, melainkan di Dusun Ponggol, Desa Grabak, sebuah desa di bagian utara Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
GrabakTV ini stasiun televisi lokal komunitas. Menurut Hartanto, pelopor GrabakTV, ide membuat stasiun televisi ini terpantik kondisi daerah itu. Tidak ada satu pun siaran televisi yang bisa diterima. Dari bantuan pemerintah daerah, warga membangun stasiun relai. Stasiun inilah cikal GrabakTV.
Sebagian besar alat, kata Hartanto, bersumber dari sumbangan warga. Yang namanya alat ini jangan dibayangkan secanggih stasiun televisi besar di Jakarta. Hanya ada kamera digital dan pencahayaan ala kadarnya. Pemancarnya pun masih nebeng di kantor kecamatan. Dari segala perangkat itulah, setiap Senin, Rabu, Jumat, selama satu hingga dua jam, warga Grabak mejeng di televisi.
Acaranya rupa-rupa: dari arisan, diskusi pertanian, hingga peringatan tujuh belasan. Kalau ada yang mau menyanyi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…