Maradona Dan Cerita Palem Emas
Edisi: 17/37 / Tanggal : 2008-06-22 / Halaman : 61 / Rubrik : IMZ / Penulis : Suriaji, Yos Rizal, Kusrini, Asmayani,
Demam Piala Eropa belum singgah di Cannes. Saat itu, pertengahan Mei, masih terlalu dini bicara tentang sepak bola. Orang yang berkerumun di kafe-kafe lebih tertarik berbincang tentang film yang bakal berebut penghargaan Palem Emas. Ada The Class yang lalu menjadi primadona para juri festival, ada Tyson, Il Divo, Bobby Sands, dan Maradona. Ya, film biografi karya Emir Kusturica ini akan punya makna lebih besar pada saat Piala Eropa masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
Dalam kesempatan ini, Tempo menyuguhkan liputan tentang Festival Cannes, juga tempat khu-sus bagi Maradona by Kusturica.
Suasana kota di tenggara Prancis itu seketika berubah ketika ribuan pencinta bola berduyun mendatangi Grand Theater Lumiere pada 20 Mei tengah malam. Mereka menyulap kota yang tengah bersolek sebagai tuan rumah festival film terbesar di dunia itu menjadi kuala raksasa para penggila bola. Tak peduli gerimis datang dan angin kencang menampar-nampar, mereka bersedia antre mengular demi menyaksikan peran sang bintang pujaan.
Ya, Diego Armando Maradona, legenda sepak bola Argentina, malam itu berbagi peran dengan Emir Kusturicaâsalah seorang legenda festival Cannes. Sutradara Serbia itu telah dua kali memenangi Palem Emas lewat film When Father Was Away on Business (1985) dan Underground (1995). Kali ini Kusturica menenteng film terbaru: Maradona by Kusturica.
Penggemar berteriak histeris ketika Maradona dan Kusturica mempertontonkan keahliannya bermain bola. Selama beberapa menit keduanya bertukar sundulan bola. Kusturica bermain bola? âSaya menyukai sepak bola sejak kecil. Saya mengidolakan Maradona,â kata sutradara kelahiran Sarajevo itu kepada Tempo.
Maradona by Kusturica adalah film biografi pertama Kusturica. Tahun ini, film biografi atau lebih populer disebut biopic (biographical motion picture) memang mendapat ruang yang lebar di Cannes. Selain Maradona,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…