Nusantara Tanpa Indonesia

Edisi: 18/37 / Tanggal : 2008-06-29 / Halaman : 54 / Rubrik : BK / Penulis : Yuanda Zara, Muhammad, ,


SEJAK Seminar Sejarah Nasional Pertama diselenggarakan pa­da 1957, pembicaraan seputar­ fon­dasi dan arah penulisan sejarah Indonesia tak kunjung henti. Proses dekolonisasi membuat para ahli me­nulis sejarah dengan pendekatan na­sional sentris dan antikolonial: sejarah digunakan untuk menggalang semangat kebangsaan. Buku M. Yamin, misalnya, menyebut Gajah Mada dan Diponegoro sebagai sosok pemersatu Indonesia—sesuatu yang dikritik Bambang Purwanto (2006) sebagai anakronisme. Bagi sejarawan generasi baru seperti Bambang, kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit bukanlah wujud dari keindonesiaan melainkan semata siasat politik penguasa lokal.

”Indonesia” masih sebuah ide, yang meminjam istilah Ben Anderson (2002), merupakan gagasan terbayangkan. Da­ri awal masehi hingga akhir abad ke-19, tidak ada yang mengenal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…