Rezeki Di Sela Gedung Tua

Edisi: 19/37 / Tanggal : 2008-07-06 / Halaman : 48 / Rubrik : GH / Penulis : Taufik, Ahmad , Mustika, Amandra,


Pedagang buah dari Bogor dan Bojong Gede sibuk menurunkan keranjang-keranjang yang masih tertutup daun pisang. Begitu juga beberapa pedagang kaus dan sepatu menurunkan bergelondong-gelondong barang jualan mereka. Para kuli panggul asal kulon—begitu sebutan kuli asal Banten—pun tak kalah sibuk berebut mengangkut berbagai barang yang baru turun dari kereta listrik jurusan Bogor-Stasiun Kota. Kesibukan sudah amat riuh di stasiun kereta api Beos ketika sinar matahari baru nongol dari ufuk timur.

Mungkin itulah karakter stasiun Beos, singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg atau Stasiun Kereta Timur Batavia: sibuk. Stasiun yang dibangun dan dirancang Insinyur Frans Johan Lourens Ghijsels pada awal abad ke-20—tepatnya 1929—itu memang terletak di pusat bisnis Batavia. Kesibukannya bersaing dengan Pelabuhan Sunda Kelapa. Pemerintah kolonial Belanda, yang datang setelah Portugis, dan perkumpulan pedagang Belanda (VOC) merasakan kota itu butuh stasiun kereta api yang besar seperti kota-kota di Eropa. Gaya arsitektur Art Deco yang sedang menjadi tren di Eropa ketika itu—dengan ciri kaca-kaca berbidang luas dan garis-garis simetris tegas—pun menjadi langgam Stasiun Kota.

Kini Beos tetap sibuk plus semrawut. Keluar dari stasiun, kemacetan sudah mencegat. Mikrolet berhenti sembarangan di depan stasiun, ojek sepeda motor dan sepeda mengangkut setumpuk barang, membuat pejalan kaki…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…