Menghalau ’si Pencuri Hati’

Edisi: 20/37 / Tanggal : 2008-07-13 / Halaman : 50 / Rubrik : KSH / Penulis : Anom, Andari Karina, ,


TES kesehatan yang dijalani Asep—bukan nama sebenarnya—20 tahun silam sejatinya hanya syarat melanjutkan sekolah ke Australia. Namun, tes tersebut menguak fakta: pria yang kini berusia 53 tahun itu ternyata menjadi pembawa virus hepatitis B. Bahkan di Negeri Kanguru, setelah pegawai di sebuah kantor pemerintah ini menjalani cek medis ulang, dia malah harus diisolasi di ruang khusus—standar penanganan pasien hepatitis B di negara-negara maju. Padahal ia tak pernah merasakan gejala apa pun. Gaya hidupnya pun lurus-lurus saja. Dia tidak menenggak minuman beralkohol, merokok, apalagi bergaul dengan narkotik.

Setelah beberapa tahun pulang ke Tanah Air, baru pada 2007 Asep tergerak mengobati penyakitnya. Ia beruntung karena telbivudine—nama generik obat terbaru hepatitis B kronis—sudah masuk ke Indonesia. Tiga bulan menenggak pil itu setiap hari, Asep boleh berlega hati. Virus pun tak terdeteksi lagi di dalam tubuhnya.

Asep adalah salah satu dari banyak penderita hepatitis B yang terselamatkan oleh obat ini. Dalam seminar internasional tentang penyakit hati di Hong Kong dua pekan lalu, yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari negara-negara Asia Pasifik, penelitian tentang telbivudine menjadi salah satu topik penting.

Salah satu yang mencuat dalam diskusi adalah hasil penelitian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…