Komunitas Satu Sumur Satu Dapur

Edisi: 20/37 / Tanggal : 2008-07-13 / Halaman : 53 / Rubrik : LIN / Penulis : Widyanto, Untung, ,

KURSI kayu yang sudah agak kusam itu terlihat terlalu kecil bagi Maharani Ananda Sujono. Tapi bocah enam tahun ini sama sekali tidak terganggu. Sambil duduk santai, ia asyik mengamati empat petak sawah dan Sungai Pesanggrahan dari lantai atas sebuah rumah kayu di Kelurahan Meruyung, Kota Depok, Jawa Barat.

Enam rekan sebayanya tidak kalah anteng. Ada yang duduk di kursi dan beberapa berdiri di sisi pagar kayu. ”Enak di sini, udaranya adem,” kata Rani, Selasa pagi pekan lalu. Rumahnya yang berpenyejuk udara, katanya, masih kalah sejuk dibanding kampung yang terletak di seberang Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri itu.

Anak-anak itu adalah tamu langganan kompleks wisata Kampung 99 Pepohonan. Biasanya mereka datang pada Sabtu atau Minggu dengan bersepeda sejauh satu kilometer dari rumah mereka di kompleks Marinir, Meruyung. Pekan lalu sekolah libur sehingga jadwal kunjungan bertambah.

Kampung 99, yang luasnya lima hektare, memang surga bagi anak-anak kota. Ratusan pohon jati putih setinggi lima meter berjejer di sepanjang jalan setapak dan mengepung bangunan kayu di kompleks ini. Masih ada pohon meranti, trembesi, ulin, menteng, gandaria, bintaro, kemang, bambu, dan mahoni, yang ikut berjejalan. Selain itu, mereka bisa melihat berbagai ternak dan lima rusa jenis timoriensis, yang membuat warga menjuluki daerah ini Kampung Rusa.

Adapun nama Kampung 99 Pepohonan…

Keywords: -

---

Foto Terkait