Mohammad Natsir, Pemikir-negarawan

Edisi: 21/37 / Tanggal : 2008-07-20 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : M. Amien Rais, ,


Pada paruh kedua abad ke-20, Dunia Islam menyaksikan setidaknya tiga fenomena kebangkitan Islam yang di samping memiliki persamaan, juga perbedaan: pertama, al-Ikhwan al-Muslimun di Mesir dengan protagonisnya Sayyid Qutub; kedua, Jama’at al-Islami di Pakistan yang dipimpin oleh Abul A’la al-Maududi; dan ketiga, Partai Islam Masyumi di Indonesia dengan tokohnya yang paling terkenal, Dr. Mohammad Natsir.

Ketiga tokoh Islam dunia itu hampir sebaya, dan sama-sama pernah merasakan masuk-keluar penjara. Sayyid Qutub bahkan meninggal syahid di tiang gantungan. Maududi pernah dijatuhi hukuman mati, kemudian dibebaskan karena tekanan internasional pada pemerintah Pakistan. Pak Natsir sempat “beristirahat” di penjara selama empat tahun (1961-1965) sebelum bergiat lagi di medan dakwah dan pendidikan.

Ketiganya amat produktif dalam menulis dan memasyarakatkan gagasannya. Qutub menulis antara lain kitab tafsir fi dzilal al-Qur’an, Maududi tafhim-al-Qur’an, Natsir fiqh al-dakwah, di samping dua jilid Capita Selecta. Dari ketiga tokoh besar itu hanya Pak Natsir yang pernah menduduki posisi kenegaraan, sebagai perdana menteri. Ketiganya telah tiada, namun kepemimpinannya, integritasnya, keberaniannya, kearifannya, dan sumbangan masing-masing pada pemikiran ke-Islam-an kontemporer tetap menjadi teladan dan rujukan banyak kalangan.

Banyak pengamat Barat menengarai bahwa al-Ikhwan, Jama’at al-Islami, dan Masyumi tergolong apa yang mereka namakan fundamentalisme Islam. Tidak ada pengertian yang bulat mengenai apa yang dinamakan fundamentalisme itu. Tetapi, bila yang dimaksudkan bahwa ketiga gerakan atau partai Islam itu adalah untuk menjadikan Islam, agama wahyu, sebagai landasan kehidupan dunia dalam segala aspeknya, memang tidak keliru.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…