Globalisasi Sampah Bekasi

Edisi: 22/37 / Tanggal : 2008-07-27 / Halaman : 57 / Rubrik : LIN / Penulis : Yanuar, Yudono, Widyanto, Untung, Hamluddin


WALI Kota Bekasi Mochtar Mohamad sedang getol berburu sampah. Barang sisa enam ribu ton per hari dari dua juta warganya itu masih kurang. Itu sebabnya, ia memerintahkan anak buahnya membujuk Bogor agar membuang sampah ke wilayahnya.

Padahal, tujuh tahun lalu, ketika masih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi, Mochtar paling nyaring menolak masuknya sampah dari Jakarta. Bahkan barang buangan Ibu Kota itu, selama sebulan, sempat dilarang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, Bekasi.

”Kini saya menerima sampah dari daerah lain,” katanya, Kamis dua pekan lalu. Perubahan radikal ini terjadi setelah ia merasakan nikmatnya berjualan sampah. Bukan dengan mengumpulkan barang bekas untuk didaur ulang, tapi dengan menjual sertifikat pengolahannya dalam perdagangan karbon dunia.

Bekasi membakar metana yang dihasilkan sampah, sehingga menjadi karbon dioksida. Kegiatan itulah yang ditukar dengan uang. Ini ada kaitannya dengan Protokol Kyoto 2007, yang mewajibkan negara industri mengurangi emisi karbonnya. Upaya mengurangi pemanasan global itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…