Ananda Sukarlan: Dalam Klasik, Kita Masih Snob
Edisi: 22/37 / Tanggal : 2008-07-27 / Halaman : 104 / Rubrik : MS / Penulis : Melyani, Venny, ,
ANANDA Sukarlan tentu bukan lagi anak Senen yang dua dasawarsa silam gemar menonton pertunjukan Wayang Orang Bharata di Senen Raya, Jakarta Pusat. Sebuah gedung pertunjukan yang sepi penonton tapi memperkenalkan slendro dan pelog dari gamelan Jawa yang sekarang ini mewarnai karya-karyanya. Ananda bukan sebutir kerikil dalam dunia musik. Hidupnya adalah perjalanan panjang dari satu gedung konser ke gedung konser yang lain.
Ananda Sukarlan kini 40 tahun. Pada Kamis malam pekan lalu, ia menggelar konser The Greatest Hits of Ananda Sukarlan, di Jakarta. Satu dari empat konser yang diselenggarakan untuk merayakan ulang tahunnya itu di Jakarta, Santander dan Madrid, Spanyol, serta Kota Meksiko. Wartawan Tempo, Venny Melyani, mewawancarai sosok yang kini tinggal di sebuah desa terpencil di perbukitan Cantabria, Spanyol, itu beberapa saat sebelum konser.
Bagaimana Anda dan orang lain menggambarkan musik Anda?
Katanya musik…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…