Perburuan Menjelang Ajal
Edisi: 22/37 / Tanggal : 2008-07-27 / Halaman : 140 / Rubrik : INT / Penulis : Anom, Andari Karina, ,
PARA hakim Mahkamah Militer Jerman bagai berkejaran dengan malaikat maut. Tokoh penting Nazi, Aribert Heim, yang diburu sejak usai Perang Dunia II, ternyata masih hidup. Dua pekan lalu, Simon Wiesenthal Centreâlembaga pemburu bekas Naziâmenerima laporan: mantan dokter militer itu kini menghabiskan masa uzurnya di Patagonia, Cile.
Informasi ini adalah bagian penting dari Operation: Last Chanceâkampanye melacak keberadaan sisa-sisa Nazi. Heim, kini 94 tahun, terkenal keji saat bertugas di kamp konsentrasi Mauthausen, Sachsenhausen, dan Buchenwald, Austria. Mereka yang selamat dari holocaust menyatakan dialah yang menginjeksi jantung para tahanan dengan racun atau minyak. Heim juga kerap mengamputasi organ tubuh tahanannya tanpa dibiusâdan memakai stopwatch untuk melihat berapa lama mereka meregang nyawa.
Bahkan, kata seorang bekas tahanan kamp, Heim pernah memenggal kepala seorang tahanan, lalu merebusnya. Lain waktu, Pak Dokter menguliti tato seorang Yahudi dan menjadikannya dekorasi penutup kursi. Segenap kekejaman ini membuatnya dijuluki Doctor Death. Pria yang bergabung dengan Nazi pada usia 21 itu bahkan mendokumentasikan semua âprestasiâ tersebut dengan detail dalam catatan hariannya. Sederet kejahatan kemanusiaan itu membuat dokter kelahiran Radkersburg, Austria, ini masuk daftar 10 tokoh Nazi paling diburu. Mereka adalah âtamuâ paling ditunggu di mahkamah militer di Jerman.
Seusai kekalahan Jerman di Perang Dunia II, sang dokter dicokok…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…