Kabar Aneh Dari Gunung Kidul

Edisi: 49/13 / Tanggal : 1984-02-04 / Halaman : 17 / Rubrik : NAS / Penulis :


GUNUNG Kidul, yang tandus dan terkenal sulit air itu, sebenarnya mulai makmur. Namun, ternyata, di kabupaten yang berpenduduk hampir 700.000 jiwa itu banyak kasus mati bunuh diri. Selama Agustus-Desember 1983 saja, polisi mencatat ada 30 orang yang meninggal dengan cara itu. Hampir semua, 29 orang, mati menggantung diri. "Hanya seorang yang mati karena minum Baygon," ujar dr. Soejono Prawirohardjo.

Soejono, ketua Bagian Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran UGM, mulanya mendengar berita buruk itu dari seorang teman. Dia penasaran untuk meneliti kebenarannya. "Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola bunuh diri di Gunung Kidul sebagai bahan perbandingan dengan pola bunuh diri di luar negeri," katanya. Kebetulan, kata Soejono lebih lanjut, Juli nanti akan ada kongres nasional neurologi di Medan. "Di sana hasil penelitian ini akan dilemparkan," kata Soeiono.

Berlangsung sebulan, sampai pertengahan Januari lalu, penelitian yang dilakukan dengan biaya dari kantung sendiri itu memang menemukan hal-hal yang aneh. Misalnya, meski pendapatan per kapita di Gunung Kidul hanya Rp 182.000 setahun, "umumnya penduduk bunuh diri bukan karena tekanan ekonomi," kata Soejono.

Menggunakan jenis penelitian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?