Priyatna Abdurrasyid: Bertahan Melintasi Zaman
Edisi: 27/37 / Tanggal : 2008-08-31 / Halaman : 69 / Rubrik : MEM / Penulis : Amal Ihsan, ,
PADA awal 1950-an, dia dikenal sebagai jaksa yang teguh bertahan terhadap godaan. Dialah pula yang pernah menjebloskan sejumlah menteri rezim Orde Lama ke balik terali besi. Priyatna Abdurrasyid, pria yang telah melintasi berbagai zaman, kini menjejak usia 78 tahun.
Tetap bersemangat di usia senja, Priyatna bukannya tak pernah âkandasâ. Tersebutlah di awal Orde Baru, ketika tanpa kompromi ia memotori pengusutan kasus korupsi di Pertamina, âtambang uangâ kroni penguasa. Tak tanggung-tanggung, Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo berada dalam sasaran bidiknya. Namun, kali ini, justru ia yang terdepak dari kejaksaan. Priyatna tersingkir, tapi tak pernah kehilangan martabat dan harga dirinya.
Ketika wibawa kejaksaan berada di titik nadir lantaran berbagai skandal suap dan korupsi para pejabatnya, teladan keberanian serta kebersihan Priyatna Abdurrasyid perlu dilongok kembali. Beberapa waktu lalu, pria yang belakangan menekuni hukum ruang angkasa itu menuturkan penggalan hidupnya kepada Amal Ihsan dari Tempo.
KETIKA menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, saya termasuk anggota Tim Pemberantasan Korupsi yang diketuai Jaksa Agung Soegih Arto. Anggotanya tak hanya pejabat kejaksaan, tapi juga polisi, tentara, bahkan wartawan. Salah satu kasus besar yang kami periksa adalah korupsi di Pertamina.
Awalnya, harian Indonesia Raya menurunkan laporan investigatif selama berhari-hari tentang korupsi di Pertamina. Lalu muncul rumor, kami dituduh menyuplai data dan informasi kepada wartawan. Padahal kami justru yang meminta data kepada mereka. Kami meminta izin kepada Pemimpin Redaksi Indonesia Raya Mochtar Lubis untuk menyalin dokumen korupsi yang dimiliki koran tersebut. Saya masih Âingat, jumlahnya lebih dari dua karung.
Jenis korupsi itu beragam, mulai penggelapan hasil penjualan, markup biaya pembelian dan sewa kapal tanker, sampai penyelundupan minyak. Untuk penggelapan, misalnya, saat itu harga minyak mentah masih sekitar US$ 3 per barel. Nah, uang yang menguap bisa US$ 1 per barel. Bayangkan jumlah uang yang hilang bila Pertamina…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…