Bebas Bicara, Tak Bebas Bahaya
Edisi: 27/37 / Tanggal : 2008-08-31 / Halaman : 99 / Rubrik : KSH / Penulis : Andari Karina Anom, ,
Penelitian terbaru menyatakan radiasi penggunaan telepon seluler dapat memicu epidemi tumor otak, yang membunuh lebih banyak orang ketimbang rokok, di masa mendatang. Tapi Organisasi Kesehatan Dunia masih beranggapan penelitian semacam itu âlemah dan tak bisa disimpulkanâ. Namun, tak ada salahnya berhati-hati.
TENGOKLAH iklan tarif telepon seluler dari berbagai perÂusahaan. Tawaran mereka benar-benar menggiurkan: gratis bicara sepanjang hari, bebas menelepon semaumu atau ngobrol sampai dower, dan banyak iming-iming lainnya. Gara-gara tarif murah, orang dengan mudah berhalo-halo tanpa batas. Pulsa mungkin saja âamanâ, namun kesehatan bisa terancam.
Telepon seluler kini bagaikan âseparuh napasâ bagi sebagian orang. Maklum, ia bukan lagi tergolong barang mahal. Pembantu rumah tangga atau buruh bangunan pun menganÂtongi telepon. Di Indonesia, menurut Budi Putra, pengamat dan pengelola blog teknologi komunikasi, pengguna telepon seluler kini mencapai 115 juta orang, sekitar separuh dari jumlah penduduk Indonesia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WH), pengguna telepon seluler di seluruh jagat mencapai tiga miliar orang. Dua kali lipat dibanding data 2005.
Di balik semua kemudahan berkomunikasi, telepon seluler memunculkan kekhawatiran, terutama bagi kesehatan. Pemicunya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…