Pelebon Agung, Kembali Ke Rumah

Edisi: 28/37 / Tanggal : 2008-09-07 / Halaman : 48 / Rubrik : AG / Penulis : Rofiqi Hasan, ,


DALAM iringan rancak gamelan Bleganjur, lidah api menari-nari. Hanya kurang dari satu jam, upacara Pelebon Agung yang dipimpin Bupati Badung, yang juga Palingsir—sesepuh dan pemimpin—Puri Mengwi, Anak Agung Gde Agung, itu sempurna sudah. Abu jenazah lalu dikumpulkan untuk dilarung di Sungai Yeh Penet.

Sungai diyakini akan menghilirkan abu jenazah itu ke segara luas, menyatukan wadak yang meliputi Panca Mahabhuta—air, api, udara, tanah, dan ruang hampa—dengan alam semesta. Tiada ratap duka dalam upacara itu.

Pelebon Agung di Setra (pemakaman) Gde Kapal, Badung, Bali, sekitar sepuluh kilometer dari Denpasar, Ahad dua pekan lalu, itu ditujukan bagi I Gusti Agung Gede Ngurah, yang wafat pada 15 Agustus lalu, dan I Gusti Agung Gde Ngurah Oka, yang berpulang dua tahun silam. Keduanya Palingsir Puri Kapal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…