Risiko Perlambatan Di Paruh Kedua 2008
Edisi: 28/37 / Tanggal : 2008-09-07 / Halaman : 55 / Rubrik : SUR / Penulis : , ,
Kenaikan itu juga melunturkan kepercayaan konsumen ke titik terdalam. Ketidakmampuan pemerintah mengendalikan harga menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi diperkirakan muncul tren perlambatan pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini. Jika pemerintah salah mengantisipasi, ekonomi Indonesia bisa terjerumus ke dalam lubang.
Perekonomian Indonesia memang tumbuh di luar perkiraan banyak kalangan. Sayang, geliat pertumbuhan ekonomi triwulan kedua yang melejit itu tidak dirasakan sebagian besar masyarakat. Gara-gara kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan pokok, kepercayaan konsumen jatuh ke titik terendah sepanjang sejarah. Pemerintah dianggap tidak becus mengendalikan harga. Kalangan pengusaha pesimistis akan situasi ekonomi. Perlambatan ekonomi bukan tak mungkin terjadi bila pemerintah tak sigap mengantisipasi. Apalagi tanda-tanda itu sudah ada di ujung mata.
Indeks kepercayaan konsumen
Tertekan, tapi Masih Ada Harapan
* Indeks Kepercayaan Konsumen pada Juni nyungsep ke level 65,3âtitik terendah sepanjang sejarah. Hal ini dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan harga kebutuhan pokok yang menggerus daya beli masyarakat. Akibatnya, tingkat kepercayaan konsumen anjlok. Namun, seperti biasa, imbas kenaikan harga bensin terhadap Indeks Kepercayaan Konsumen tidak berlangsung lama. Pada Juli, indeks naik 11,3 persen ke level 72,7.
* Kenaikan itu agak melegakan di tengah tekanan inflasi dan ancaman perlambatan ekonomi global. Sebab, bila indeks tetap rendah, lambat-laun konsumen akan mengurangi belanja. Turunnya konsumsi itu pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, mengingat kontribusi belanja rumah tangga terhadap perekonomian lebih dari 60 persen.
* Naiknya indeks memberikan peluang pulihnya keyakinan konsumen terhadap perekonomian pada bulan-bulan yang akan datang. Kondisi ini terlihat dari kenaikan proporsi konsumen yang berencana membeli barang tahan lama (durable goods) dalam enam bulan ke depan, yang pada Juli naik 4,7 persen dari bulan sebelumnya.
* Meski membaik, indeks Juli masih lebih rendah daripada dua bulan lalu. Artinya, tren kenaikan indeks belum sekuat masa sebelumnya. Agar tren kenaikan bisa berlanjut, pemerintah harus bekerja keras mengendalikan harga bahan pangan, terutama saat puasa, Lebaran, dan akhir tahun.
* Survei juga menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat berpendapatan rendah (kurang dari Rp 700 ribu per bulan) di bawah masyarakat berpenghasilan tinggi. Masyarakat bergaji tinggi tidak terpengaruh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…