(tak) Puasa Agar Berjaya

Edisi: 29/37 / Tanggal : 2008-09-14 / Halaman : 50 / Rubrik : OR / Penulis : Irfan Budiman, ,


SAMIR Nasri, 21 tahun, sudah bulat tekadnya. Untuk menghadapi pertandingan penyisihan Piala Dunia, pekan ini, pemain Prancis itu tak mau ambil risiko, apalagi tampil setengah-setengah. Bekal mental sudah punya: satu di antaranya adalah kiprahnya di Liga Inggris pekan lalu. Ia sudah menunjukkan hasil positif. Bersama anak muda lainnya di klub Arsenal, mereka berhasil menggasak Newcastle tanpa ampun, 3-0. Harapan pun muncul, pokoknya untuk tim Ayam Jantan, Nasri bertekad tampil mati-matian.

Soal fisik? Nah, ini yang jadi persoalan. Sebagai umat Islam, sebenarnya Nasri kepingin betul bisa berpuasa pada Ramadan ini, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, apa mau dikata, profesinya menuntut hal lain. Dia wajib tampil gemilang. Alhasil, dalam dua pilihan yang sulit, dia harus mengambil keputusan: puasanya bolong sebulan penuh. ”Ya, terpaksa saya lakukan itu. Musim kompetisi saat ini mengharuskan saya tampil lebih fit,” katanya.

Keputusan Nasri menjadi salah satu contoh betapa sulitnya menjalankan ibadah puasa di tengah-tengah ketatnya jadwal pertandingan di liga Eropa yang sangat berat itu. Dia tidak sendirian. Pemain muslim lainnya seperti Muhammed Sissoko, Yaya Toure, Eric Abidal, atau yang mualaf seperti Robin van Persie, Franck…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…