Terempas Kertas Berharga

Edisi: 29/37 / Tanggal : 2008-09-14 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis : Padjar Iswara, Bunga Manggiasih,


Sudah beberapa pekan terakhir ini Purwani Hariyanto uring-uringan. Setiap kali berbicara soal investasi, karyawati badan usaha milik negara di Jakarta ini ngedumel tak keruan. Ibu dua anak ini memiliki obligasi negara retail (ORI) seri 004, yang dibelinya Maret lalu. Kini harganya sudah turun sekitar lima persen. ”Ketar-ketir terus kalau ditahan, rugi kalau dijual,” katanya.

Purwani tidak sendirian. Perbankan nasional sebagai investor institusi pemegang surat utang negara ikut deg-degan. Sama seperti obligasi retail, kinerja obligasi negara ini juga payah. Obligasi negara patokan (benchmark) Fixed Rate (FR) 0027, misalnya, pada Januari 2008 harganya masih 100,35. Tapi Jumat lalu dihargai 99,25.

Anjloknya harga obligasi negara memang punya pengaruh buruk pada perbankan nasional. Maklumlah, bank nasional umumnya memiliki surat utang negara.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…