Desa Yang Kehilangan Pria
Edisi: 06/14 / Tanggal : 1984-04-07 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :
Cintaku jauh di Malaysia Kapan pulang, ia bawa radio kaset, bawa kalung, bawa jam tangan ia bayar semua utang dan aku berdandan
Desa-desa melenguh sepi Tiada lelaki, tiada hansip Tiada riuh anak mengaji
(Telantar perahu di pantai Gresik Para nelayan sudah menghilang)
Cintaku jauh di Malaysia Kapan pulang, ia bawa bahan bangunan bawa listrik bawa pengeras suara Ia pulang naik Garuda
BEGITU melihat pengunjung datang menenteng kamera, anak-anak berhamburan ke luar rumah. Menyusul para wanita, tua muda, termasuk ibu-ibu yang menggendong bayi. Tapi tak tampak pria dewasa.
Dengan wajah ceria, anak-anak itu berteriak "Hidup Malaysia!". Berulang kali. Hidup Malaysia? Di sini, di Kampung Rejodadi, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur, ribuan kilometer dari pinggir terdekat Malaysia7 Tidak ada tamu Malaysia yang datang.
Nasir, pembantu Kepala Desa Campurejo, menjelaskan, "Malaysia di sini memang populer. Mulai kira-kira tiga empat tahun yang lalu. Habis, semua ini memang rezeki dari sana." Ia merentangkan tangannya, menunjuk sekelilingnya:
Di kiri kanan, sepanjang jalan, berjajar-jajar rumah tembok dengan kaca nako yang tampaknya belum lama dibangun. Bau semen dan kapur mengapung di udara, bercampur bau amis ikan. Tercium juga bau laut. Di beberapa rumah yang masih terbuat dari babu, terlihat batu bata dan pasir tertumpuk di depan atau samping rumah. Tumpukan itu rasanya seperti sebuah janji bahwa rumah bambu dan gedek akan segera berganti dengan bangunan loji. Suara lagu dangdut memancar dari sana sini.
Dan menyebarlah bau kemakmuran desa. Apalagi bila orang melongok ke dalam beberapa rumah. Di hampir semua rumah terpasang pesawat televisi yang memakai tenaga aki. Juga tape recorder, dengan pengeras suaranya yang berdentam-dentam. Di dinding tergantung potret Presiden Soeharto dan Wapres Umar Wirahadikusumah. Dan di mana-mana terlihat wajah cerah. Semua ini rezeki dari Malaysia?
Nasir mengangguk. Lalu berkisah, mirip sebuah dongeng, tentang suatu mukjizat. Tentang bagaimana suatu kampung miskin dalam tempo singkat berubah dadi rejo (menjadi makmur).
Syahdan beberapa tahun yang lampau, Rejodadi, yang masih bernama Mojosir, dikenal paling miskin di Kabupaten Gresik. Hampir semua rumah terbuat dari gedek, dan banyak yang beratapkan rumbia. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan atau buruh ladang garam. Banyak yang harus mengambil upahan di kampung lain.
Laut ternyata tak begitu bersahabat. "Rata-rata nelayan di sini hanya memperoleh sekitar seribu rupiah sehari," kata Muslich, carik Campurejo. Memang lumayan bila para nelayan memakai gillnet. "Mereka bisa pulang tiap hari. Terkadang empat orang bisa mendapat 75 kilo, atau kalau untung malah sampai 100 kilo," tutur Nasir. Harga sekilo ikan di Campurejo Rp 450.
Lain halnya jika memakai jaring purse seine. "Selain harus ke daerah lepas pantai, juga setelah beberapa minggu baru bisa pulang. Padahal sering cuma mendapat 100 sampai 150 kilo. Berarti, kerja beberapa minggu itu cuma mendapat Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu. Itu pun harus dibagi sepuluh orang, karena untuk memakai purse seine paling tidak diperlukan tenaga sepuluh orang." Itu masih cerita Nasir.
Pada musim barat (angin besar), cuaca buruk - dan para nelayan tidak berani melaut. Paceklik itu, menurut Nasir, membuat mereka menjual apa saja untuk menyambung hidup: piring, gelas, kain, sarung, apa saja.
Pada tahun 1981/1982 Campurejo mendapat kredit Bimas Nelayan sebesar Rp 427 juta, berupa perahu motor dan peralatan menangkap ikan. Menurut Muslich, setelah itu pendapatan para nelayan memang agak naik. Berapa? "Ya, paling banyak Rp 1.200 sehari. Habis bagaimana, mereka tidak bisa mendapatkan ikan lebih banyak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…