Ukiran Wow-ipits Dari Asmat

Edisi: 25/14 / Tanggal : 1984-08-18 / Halaman : 34 / Rubrik : SR / Penulis :


BERNARDUS sedang mengukir perisai. Kaki kirinya menindih bagian atas bidang kayu: tangan kiri memegang alat ukir, dan tangan kanan siap dengan sepotong kayu. Tiap ia memukulkan kayu di tangan kanannya ke gagang alat ukir, dengan telaten alat ukirnya mencungkil, menggores, dan membuat lekukan.

Di sudut lain, Urbanus yang bertubuh besar duduk tekun menghaluskan hiasan untuk haluan kapal dengan semacam pahat pipih. Seharusnya hiasan itu berupa tiga manusia. Tapi satu kepala patah, menunggu dilem.

"Kayu Jawa mudah patah," katanya. Di sampingnya, Simon duduk membisu, mengerjakan quramon, perahu arwah adituk upacara suku Asmat.

Mereka bertiga dan dua belas paitua (kira-kira berarti saudara) Asmat yang lain bukan sedang mengerjakan ukiran di pantai selatan Irian Jaya, daerah Asmat. Para seniman ukir Asmat itu - atas prakarsa harian Kompas Pemerintah Daerah Irian Jaya, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan - diminta mendemonstrasikan kepandaian mereka pada Pameran Seni dan Seniman Asmat, 9-16 Agustus ini, di Wisma Seni Nasional, Jakarta Pusat. Di sebuah rumah besar dengan halaman luas, tempat mereka menginap sambil menyiapkan beberapa patung, tampaknya mereka bekerja biasa-biasa saja, seperti di rumah sendiri.

Lingkungan fisik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…