Tergelincir Minyak Zatapi
Edisi: 33/37 / Tanggal : 2008-10-12 / Halaman : 96 / Rubrik : HK / Penulis : Ramidi, Agung Wijaya, Agung Sedayu
ARI Hernanto Soemarno harus menyeka keringatnya berulang kali. Pendingin udara di ruang panitia khusus Gedung Nusantara II Dewan Perwakilan Rakyat terasa tak lagi sejuk. Yang membuat gerah bos Pertamina ini adalah gempuran pertanyaan anggota panitia hak angket bahan bakar minyak, yang memanggilnya pada Kamis, 18 September lalu.
Ari, seperti pesakitan, harus menghadapi cecaran pertanyaan anggota Panitia Khusus sehubungan dengan sejumlah kebijakan Pertamina dalam impor minyak. Rapat tertutup itu berlangsung tiga jam. Kendati demikian, anggota panitia belum puas. âRapat akan dilanjutkan setelah Lebaran,â ujar Tjatur Sapto Edy, anggota panitia khusus.
Direktur Utama Pertamina itu dimintai keterangan ihwal kenaikan harga minyak, impor minyak, dan penyediaan bahan bakar gas. Panitia khusus juga mencecar Ari dengan pertanyaan seputar kasus impor minyak Zatapi, yang kasusnya sedang disidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian.
Kasus ini mencuat pada Februari lalu. Saat itu Pertamina mengimpor 600 ribu barel minyak mentah untuk produksi kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Sejumlah pihak mempertanyakan proses tender yang dimenangi PT Gold Manor International. Juga soal mutu minyak yang disebut-sebut ramuan asing tersebut.
Maklum, Zatapi merupakan jenis minyak baru yang sebelumnya tak dikenal. Dari sana menyeruak isu tak sedap bahwa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…