Nobel Untuk Para Pelukis Sel
Edisi: 34/37 / Tanggal : 2008-10-19 / Halaman : 72 / Rubrik : ILT / Penulis : Yos Rizal Suriaji, ,
Osamu Shimomura tak pernah lupa pada sejarah yang telah ia buat. Saat itu, pada musim panas 1961, ia meÂnyusuri pantai barat Amerika Utara. Bersama tiga kawannya, Shimomura membawa Volkswagen dengan peralatan laÂboratorium lengkap, berburu ubur-ubur. Mereka terpesona pada ubur-ubur cantik Aequorea Victoria yang memancarkan warna hijau benderang.
Shimomura datang jauh dari Universitas Nagoya, Jepang. Di kepala ahli kimia organik yang berusia 33 tahun itu berkecamuk pertanyaan, apa sesungguhnya yang menyebabkan tubuh ubur-ubur bisa berkilau kehijauan di bawah siraman matahari? Baru setahun kemudian ia menemukan jawab: ubur-ubur berpijar lantaran memiliki senyawa protein yang berwarna hijau.
Penemuan green fluorescent protein (GFP), nama protein itu, tampaknya hanya akan mengendap sebagai sejarah masa lalu Shimomura, sampai kemudian Komite Nobel membuat kejutan untuknya pada pekan lalu. Shimomura bersama Martin Chalfie dan Roger Y. Tsien terpilih sebagai pemenang hadiah Nobel Kimia 2008. Ketiganya berbagi rata atas hadiah uang tunai 10 juta kronar atau lebih dari Rp 13 miliar.
âSebenarnya saya sudah merasa puas ketika menemukan protein itu. Sekarang kebahagiaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…