Jembatan Di Belakang Layar

Edisi: 35/34 / Tanggal : 2005-10-30 / Halaman : 72 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Edisi Khusus, ,


SEBUAH Toyota Vios menggelinding perlahan memasuki halaman kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Seorang pria berkemeja putih, dengan celana gelap, keluar dari mobil itu—seorang diri. Tak ada sopir, ajudan, apalagi pengawal. ”Ah, pengawal kan untuk wakil presiden, istri, dan anak-anaknya,” kata pria itu.

Dialah Achmad Kalla, adik kandung Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sambil memesan kopi, Achmad membuka cerita tentang Bukaka, perusahaan keluarga yang kini ia pimpin. Tersebutlah pada 1996, ketika Indonesia di ambang krisis ekonomi, saat ia terpaksa tampil sebagai tulang punggung Bukaka.

Ia menjadi direktur utama menggantikan Fadel Muhammad. Adik lelakinya yang lain, Suhaeli Kalla, menjadi komisaris utama. Padahal, di jagat bisnis Indonesia ketika itu, nama Achmad kalah mengkilap ketimbang Fadel.

Achmad, yang low profile, selalu di bawah bayang-bayang Fadel yang flamboyan. Jarang sekali ia duduk di kelas bisnis bila bepergian dengan pesawat terbang. ”Barangkali sesekali saja, kalau kehabisan tiket kelas ekonomi,” katanya.

Dalam berkongsi, dua sahabat sejak di bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu memang berbagi tugas. Fadel tampil di depan, sebagai pelobi dan pemasar yang ulung. Achmad, yang menganggap dirinya ”insinyur berbakat”, bekerja di belakang layar sebagai inovator aneka produk keluaran Bukaka.

Kerja sama yang mulanya harmonis itu bubar di tengah jalan. Setelah menjadi direktur utama selama 12 tahun, Fadel mengundurkan diri dari Bukaka, untuk membangun bisnisnya sendiri. Perpisahan ini, menurut Achmad, kurang mulus.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…