Membobol Bisnis Mafia

Edisi: 37/14 / Tanggal : 1984-11-10 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


SUASANA alam mendukung benar penggerebekan itu. Malam tanpa bulan, Sirocco, angin kering Gurun Sahara yang datang mengarungi Laut Tengah, masuk dengan terkaing-kaing ke Palermo, ibu kota Sisilia, Italia, membuat penduduknya enggan ke luar rumah. Jangan heran kalau hanya sedikit di antara mereka yang sempat memperhatikan apa yang sedang berkembang.

Berpuluh mobil pasukan bersenjata lengkap memburu di jalan-jalan dan gang-gang. Lalu membuat lingkaran kepungan di bagian-bagian kota tertentu. Pintu rumah, apartemen, dan bahkan kantor digedor atau didobrak paksa, penghuninya diciduk. Mereka digiring beramai-ramai ke penjara, bagai tawanan perang.

Ini memang perang sungguhan. Newsweek, 15 Oktober, menyebut bahwa 3.000 anggota polisi terlibat dalam operasi penggerebekan itu. Sebuah pesawat DC-9 khusus milik perusahaan penerbangan Alitalia menunggu duluan di lapangan udara Palermo untuk menerbangkan 28 hasil penggerebekan ke Pisa. Di kota menara miring itu sudah menanti pula sejumlah mobil van berkawal untuk mengangkut mereka ke penjara Florence, Livorno, dan Pulau Pianosa.

Sampai malam berubah parak siang, tak seorang pun penduduk Kota Palermo - kecuali pasukan yang bertugas - mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Sebelum dinihari 29 September, hari raya St. Michael (pelindung polisi), pihak keamanan Italia melakukan gempuran terhadap Mafia yang termasuk terbesar sejak 1920 - saat Diktator Benito Mussolini menumpas tanpa ampun organisasi bajingan yang tersohor itu.

Polisi tidak cuma diperlengkapi dengan senjata tetapi juga daftar panjang yang memuat 366 nama anggota Mafia yang harus ditangkap. Tapi jumlah yang dapat terjaring, ternyata, tak jelas. Menurut Time, 15 Oktober, 53 orang. Tapi Newsweek, pada tanggal yang sama, menyebut angka 66 orang. Hanya saja, kedua media cetak besar AS itu sepakat menentukan jumlah yang sudah dipenjarakan lebih dahulu, yaitu 140 orang.

Pengaruh gempuran terhadap "syarikat terhormat" - demikian anggota Mafia menyebut dirinya itu luar biasa. Uap kekhawatiran mencekam semua peringkat Mafioso (anggota Mafia) yang namanya tidak tercantum dalam daftar tangkapan. Bahkan kaum politisi, yang selama ini aman main mata dengan Mafia, mulai merasakan gigilan.

Yang terjaring bukan lagi ikan teri. "Mereka yang ditangkap semuanya pemimpin penting Mafia," kata Sosiolog Pino Arlacchi, ahli bidang kejahatan terorganisasi. "Tonggak organisasi Mafia di Palermo kena goyang,

Malahan gempuran yang dipimpin oleh penegak hukum Palermo Giovanni Falcone itu ternyata menggelegar juga di AS. Dua hari setelah itu, pejabat AS menangkap 28 orang Amerika dan Italia di New York, Illinois, New Jersey, Michigan, dan Wisconsin. Dan segera setelah itu prosedur yang diperlukan untuk mengekstradisikan mereka ke Italia dipersiapkan.

* * *

Operasi itu bermula dari sebuah pengkhianatan hal yang lumrah dalam setiap gerakan atau organisasi, juga Mafia. Kendati ada semacam sumpah "tutup mulut", yang disebut omerta, acap kali ada saja sejumlah "serdadu" bawahan Mafia yang melanggarnya: "menyanyi" kepada petugas keamanan. Seperti kali ini, penggerebekan itu berawal pada nyanyian. Tommasso Buscetta--yang sementara ini masih sulit ditentukan, apa serdadu apa tokoh. Lelaki berusia 56 tahun itu paling tidak dikenal sebagai "bos dua dunia", karena kawasan operasi kejahatannya tidak saja di Italia, tetapi juga menjangkau sampai ke Brazil.

Dua bulan lamanya ia menyanyi kepada pejabat AS dan Italia. Lagunya dari jenis balada, karena mengandung cerita panjang. Buscetta, yang disimpan di bawah penjagaan ketat di sebuah vila di Roma pinggiran. Ia mengungkapkan dengan gamblang kerangka organisasi Mafia; juga 122 kasus pembunuhan paling akhir, lengkap dengan daftar panjang nama para pelakunya serta tokoh-tokoh teras Mafia. Dibongkarnya juga "jaringan Sisilia" di luar negeri, termasuk organisasi-organisasi Mafia Amerika yang menyalurkan obat bius.

Buscetta memaklumkan bahwa ada perbedaan Mafia 1980-an dengan Mafia ala kisah klise The Godfather Mario Puzo. Gerombolan Mafia sekarang, baik di Italia maupun di AS, menurut Buscetta, jauh lebih rakus dan lebih kotor. Kalau memang ada kode etik tentang kehormatan dari para Mafioso beberapa generasi lampau, sekarang ini tidak lagi dianggap oleh para penerus.

Menurut Buscetta, pada struktur organisasi Mafia yang seperti piramid itu bangunan dasarnya adalah cosche, para keluarga atau wangsa. Mereka ini, seperti dalam film, memiliki batas teritorial yang sangat jelas. Tetapi kepala-kepalanya sama sekali tidak mirip sosok The Godfatherala Mario Puzo, dan hampir tidak berkuasa. Cukup mengejutkan, Buscetta mengungkapkan bahwa capifamiglia, atau para bos keluarga, diangkut atau dijatuhkan berdasarkan suara para anggota wangsa.

Pada lapisan kedua piramid duduk komisi-komisi provinsi dari seluruh Sisilia. Komisi-komisi ini berperan sebagai penengah dan koordinator antarkeluarga. Di antara semua komisi, komisi Palermo dianggap paling penting - belakangan komisi Corleone menggesernya.

Di puncak piramid bertahta cupola, atau komisi sepuluh. Diketuai oleh kepala dewan Provinsi Palermo, cupola di kawasan itu adalah badan yang menyidangkan konflik-konflik hukum dan bertugas mengkoordinasikan kegiatan di luar Sisilia.

Dikuasai oleh wangsa yang kuat, komisi-komisi itu berwenang memutuskan pelaksanaan pembunuhan terhadap para penegak hukum atau politisi penting, atau menyetujui pembantaian Mafioso yang tidak disukai, bahkan sampai di New York. Cara ini kadang-kadang berhasil. Tetapi sering kali juga, kata Pino Arlacchi, sosiolog anggota staf komisi anti-Mafia Italia, ternyata tidak ialan.

Arlacchi mengingatkan agar tidak terlalu menganggap penting struktur Mafia seperti yang digambarkan Buscetta itu. "Tentu saja ada pembagian-pembagian dalam suatu wilayah, dan kepala-kepala Mafia memang secara periodik bertemu untuk mengkoordinasikan kegiatan," katanya. "Tetapi sekitar 500 pembunuhan di dalam dua tahun perang antarkelompok Mafia membuktikan bahwa tidak ada suatu struktur yang selamanya dapat mendamaikan perselisihan sesama mereka."

Pembunuhan-pembunuhan itu, kata Buscetta, bukan hanya hasil persaingan memperebutkan wilayah kekuasaan. Tetapi juga akibat pertarungan memperebutkan kedudukan antara para bos baru, yang tidak dapat diterima oleh mayoritas anggota Mafia dan oleh bos-bos tua, yang merasa ditinggalkan keluarga. Keadaan inilah yang membuat kelompok Corleone akhirnya merebut hegemoni dan meraih empat tempat dalam komisi sepuluh tadi.

Banyak kalangan menilai apa yang diungkapkan Buscetta belum pernah terbuka sebelumnya. Sejumlah pejabat Italia, misalnya, mencoba membandingkannya dengan kesaksian penjahat Amerika Joseph M. Valachii pada 1963. Hasilnya, para pengusut negeri itu menyimpulkan, Buscetta memberikan informasi yang lebih baik.

"Kami berada pada suatu titik balik," ujar jaksa kepala Palermo, Vincenzo Panjo. "Untuk pertama kali kami berhasil masuk ke dalam struktur Mafia." Sementara itu, rekannya, Jaksa Giusto Schiacchitano, menganggap pembeberan Buscetta "telah membuka pintu yang sebelumnya tertutup rapat". Sambutan girang juga datang dari Amerika. Jaksa Rudoloph Giuliani, yang membawahkan distrik selatan New York, berkata bahwa akibat buka mulutnya Buscetta, "Kami memiliki wilayah pengawasan intel baru yang tidak ada sebelumnya."

Para pejabat AS dan Italia memang berusaha keras memanfaatkan informasi Buscetta untuk meraup lebih banyak Mafioso - dan menggulung jaringan Sisilia yang telah menyelundupkan obat bius seharga milyaran dolar ke AS dalam beberapa tahun belakangan ini.

Walaupun sejumlah pejabat memperingatkan bahwa cengkeraman Mafia belum melemah, mereka berharap ada lagi tokoh lainnya yang mengikuti jejak Buscetta. Ketika mengunjungi Kota Paola di Italia, Paus Yohannes Paulus ll juga mengimbau orang-orang Italia untuk menghancurkan "rantai vendetta (dendam temurun) yang tragis" dan "berani mengenyahkan omerta" yang "menjerat begitu banyak rakyat ke dalam belitan keruwetan yang didiktekan oleh ketakutan."

Namun, beberapa jam setelah imbauan itu, vendetta justru kembali dilakukan: Leonardo Rimi, penjahat peringkat tengah Sisilia dan pembantu Buscetta, diberondong roboh di tempat persembunyian di sebuah rumah ladang 30 mil dari Palermo. Beberapa penegak hukum Italia memperkirakan, pembunuhan itu dimaksudkan sebagai peringatan kepada Buscetta dan siapa saja yang mencoba-coba buka mulut. Karena itu, polisi berhati-hati, sebab berkembang pola kerusuhan baru - bahwa pembelotan dapat menciptakan babak baru pertumpahan darah besar-besaran. Tetapi, mengapa Buscetta sendiri membelot?

* * *

Jawabannya terletak pada pertarungan berdarah memperebutkan bisnis obat bius - heroin - yang telah mengubah kehidupan segerombolan orang Sisilia sejak pertengahan 1970-an. Sebelumnya, sekitar 100 keluarga puncak Sisilia - yang sering saling terjalin oleh perkawinan - memusatkan kegiatan mereka pada bidang-bidang tradisional, seperti pertanian, bangunan, pemerasan, pelacuran, dan beberapa penyelundupan obat terlarang.

Walaupun terlalu diromantiskan oleh kebanyakan orang Sisilia masa kini, Mafia lama sebenarnya mempunyai caranya sendiri menangani hambatan. Kaum politisi dan polisi hanya "diolah", bukan dibunuh. Anak-anak dan wanita tidak dijadikan sasaran pengganyangan. Obat bius hanya dikirim ke pasar AS. Dan di sini, orang-orang Amerika meyakinkan rekan-rekan Sisilianya, seperti kata seorang pengusut, "Barang itu hanya disalurkan kepada orang kulit hitam dan orang Puerto Rico, bukan kepada cucu-cucu kalian."

Tetapi hal itu kemudian mengalami perubahan. Ketika para pejabat Amerika dan Prancis berhasil menggempur apa yang disebut jaringan Prancis pada awal 1970-an, orang Sisilia mengubah Marseilles menjadi pusat heroin dunia. Sejumlah pabrik pengolahan dibangun, yang masing-masing menghasilkan 40 kg heroin seminggu.

Jumlah itu cukup besar, sehingga merepotkan keluarga lama untuk mengelola pengangkutannya ke pusat-pusat penjualan. Nah, kelompok-kelompok baru yang kemudian bermunculan mulai bertarung memperebutkan bagian kegiatan - dan ketentuan lama yang tidak tertulis sebagian besar dilupakan.

Dan inilah jadinya:…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…