Para Pencinta Sepeda Ceper
Edisi: 38/37 / Tanggal : 2008-11-16 / Halaman : 77 / Rubrik : GH / Penulis : Nur Hidayat, ,
LELAKI muda itu dengan tekun mengelap sepeda berangka panjang di teras rumahnya di kawasan Kebayoran lama, Jakarta Selatan. Krim khusus tak lupa dioleskan ke velg sepeda beroda tiga itu. Sekejap saja, kereta angin itu terlihat cemerlang. Ritual ini dilakukan Haris Wirawan setiap bulan, menjelang dan setelah mengikuti pertemuan anggota komunitas Jakarta Street Lowrider.
Haris memang sangat hati-hati merawat sepeda ceper kesayangannya itu. Maklum saja, kereta angin itu telah menghabiskan dana tak kurang dari Rp 8 juta. Semula dia hanya membeli kerangka sepeda tersebut dengan harga Rp 1,5 juta. Selanjutnya, secara bertahap, dia membeli berbagai onderdil, seperti ban, velg, dan setang khusus.
Berbagai aksesori lain ditambahkan, seperti penutup pentil ban, rumbai-rumbai, serta kaca spion khas sepeda motor Harley-Davidson. Aksesori itu dilengkapi dengan logo khas sepeda lowrider, seperti orang tersenyum, mata dadu, atau angka delapan pada bola biliar.
Selama tiga tahun ini, Haris membangun sepedanya hingga benar-benar bisa disebut sepeda lowrider. Ciri fisik sepeda ini jelas: memiliki setang yang tinggi (ape hanger) dan garpu depan yang panjang sampai hampir menyentuh tanah. Adapun jok yang dipakai adalah jok model pisang (banana seat) dengan sandaran (sissy bar) dari besi. Kerangka sepeda biasanya menggunakan model pelangi (rainbow bent frame).
Sebutan lowrider, kata Haris, merujuk pada sistem gerakan dari sebuah kendaraan yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…