Maya Soetoro-ng: Keberagaman Membentuk Wataknya
Edisi: 38/37 / Tanggal : 2008-11-16 / Halaman : 114 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Angela Dewi, ,
KETIKA dunia larut dalam kemenangan Barack Hussein Obama Jr. dalam pemilihan umum Presiden Amerika Serikat, pekan lalu, sekitar 7.000 ribu kilometer dari Chicago, seorang perempuan berambut panjang hitam legam ikut berbagi kebahagiaan. Dialah Maya Kassandra Soetoro-Ng, adik seibu Obama.
Malam itu, di apartemen seluas 600 meter persegi di Jalan Beretania, Honolulu, Hawaii, Maya sebetulnya sedang sibuk menyiapkan proses pemakaman nenek mereka, Madelyn Dunham. Sang nenek, yang mereka panggil âTootâ, wafat tepat sehari sebelum Obama menang.
Lebih muda sembilan tahun daripada sang abang, Maya lahir di Jakarta, 38 tahun silam, dari pasangan Stanley Ann Dunham dan pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Keduanya menikah di Hawaii, setelah Ann Dunham bercerai dengan ayah Obama.
Meski mereka berbeda ayah, Maya sangat dekat dan selalu berbagi cerita dengan sang abang. Ketika Obama memutuskan ikut bertarung dalam konvensi Partai Demokrat, Maya rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pengajar di sebuah sekolah putri di Honolulu dan dosen kuliah malam di University of Hawaii di Manoa.
Dalam berbagai kampanye di depan pendukung Obama, Maya tampil âmempromosikanâ sang abang. Bukan dalam bentuk janji politik, melainkan lebih banyak berkisah tentang masa kecil dan remaja yang ia lalui bersama sang abang.
Media yang ingin tahu masa lampau Obama mulai memperhatikan Maya. Tidak mengherankan jika kemudian ibu seorang putri kecil bernama Suhaila, dari pernikahannya dengan Konrad Ng, ini ikut terkerek namanya.
Rabu pagi waktu setempat, setelah pesta kemenangan itu, di sela perkabungannya, wartawan Tempo, Angela Dewi, mewawancarai Maya lewat saluran telepon internasional. Percakapan terputus beberapa kali karena Maya sangat sibuk menyiapkan proses pemakaman. Meski suaranya terdengar terburu-buru dan bernada murung, Maya menjawab pertanyaanâdalam bahasa Indonesia bercampur Inggrisâdengan ramah.
Selamat atas kemenangan abang Anda dan ikut berdukacita atas kepergian nenek Anda.
Terima kasih. Kami memang sedang dalam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…