Antiklimaks Yahya-probo

Edisi: 12/21 / Tanggal : 1991-05-18 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis :


Yahya Muhaimin akhirnya minta maaf kepada Probosutedjo. Beberapa orang yang
disebut memberikan koreksi. Para ilmuwan menyayangkan.

; HARI-hari ini, Probosutedjo masih jadi berita. Paling tidak, Jumat 17 Mei
ini, konglomerat itu akan tampil di layar RCTI. Adik Presiden Soeharto -- yang
melancarkan somasi atas ketidakakuratan data mengenai dirinya dalam buku
Bisnis dan Politik -- itu akan diwawancarai dalam acara Tatap Muka.

; Masalah somasi terhadap buku yang cukup ramai belakangan ini memang hahya
disinggung sedikit dalam wawancara yang sengaja menampilkan sosok pengusaha
ini. Dalam hal buku, sebagai bekas guru, ia punya perhatian terhadap masalah
akademis. Somasi dimaksudkannya untuk mengoreksi data yang salah.

; Akan halnya dengan Dr. Yahya A. Muhaimin, ternyata sudah ada penyelesaian.
Penulis buku Bisnis dan Politik itu Rabu pekan lalu sowan (menghadap) Probo di
Jakarta. Dalam pertemuan empat mata itu, Yahya minta persoalannya diselesaikan
secara kekeluargaan. "Dia datang dengan itikad baik dan menyatakan tidak ada
maksud mencemarkan nama baik," ujar Probo usai rekaman di RCTI.

; Sudah diduga, Yahya akan menyerah. Sejak semula ia bermaksud minta maaf
kepada Probo. Dua hari kemudian, Jumat petang pekan lalu, di kampus UGM ia
mengumumkan upaya penyelesaian sengketa itu. "Kami sepakat menganggap
persoalan tersebut telah selesai," katanya, lalu membacakan sembilan butir
pokok-pokok penyelesaian.

; Pada butir kedua disebutkan bahwa bila dalam buku tersebut terdapat data yang
kurang pas, Yahya berkewajiban menyempurnakannya. Karena itu, butir ketiga
menyebutkan, Yahya akan merevisi buku itu pada cetak ulang berikutnya. Apakah
revisi itu bisa diterima oleh LP3ES? Bahkan Dr. T. Mulya Lubis, pengacara
LP3ES, tak bisa menjawabnya.

; Yang pasti, perdamaian Yahya-Probo tersebut tidak berarti bahwa sengketa
antara LP3ES dan bos PT Garmak Motor itu juga selesai. Namun, menurut Mulya,
kini tengah ditempuh upaya penyelesaian di luar pengadilan tanpa merugikan
semua pihak. Dalam upaya penyelesaian itu, LP3ES tak punya komitmen untuk
menemui Probo.

; "Kalau penyelesaiannya secara kekeluargaan, saya ikut senang. Lebih cepat
selesai, lebih baik. Tendensinya memang mau diselesaikan secara kekeluargaan,
dan LP3ES tidak keberatan. Kalau sudah begitu, saya ikut senang," kata…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?