Mau Kuat, Malah Gawat Darurat

Edisi: 40/37 / Tanggal : 2008-11-30 / Halaman : 53 / Rubrik : KSH / Penulis : Andari Karina Anom, Iqbal Muhtarom,

HARRY—bukan nama asli—sebenarnya tak punya problem seksual. Hubungan intim pria 44 tahun ini dengan istrinya baik-baik saja: rutin dan normal. Namun, selama empat bulan terakhir, pengacara asal Bogor ini merasa perlu menenggak obat khusus pria sebelum berseranjang. Ayah satu anak ini beralasan, ”Saya sekarang gampang capek.”

Berbagai merek ia coba: Viagra, Stanson, Blue Moon, dan Sunny, termasuk yang tanpa label—hanya ada huruf-huruf kanji di kemasannya. Ada yang baru bereaksi keesokan harinya, ada pula yang instan: satu jam langsung greng. Meski mengaku lebih kuat dalam berhubungan seks, Harry sesekali merasakan efek samping obat-obatan ini: muka panas, sakit kepala, diare ringan, dan sering buang air kecil.

Harry panik ketika membaca berita bahwa beberapa merek favoritnya ternyata masuk daftar 22 obat yang ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan pekan lalu. Obat-obatan yang diumumkan itu terbukti dicampur dengan bahan kimia obat keras: sildenafil sitrat dan tadalafil. ”Mengkonsumsinya bisa membahayakan kesehatan, bahkan mematikan. Makanya harus melalui resep dokter,” kata Husniah Rubiana Thamrin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Tanpa pengawasan dokter, kata dia, sildenafil sitrat dapat menyebabkan antara lain sakit kepala, mual, nyeri perut, denyut jantung cepat, bahkan kematian. Sedangkan tadalafil bisa mengakibatkan muka memerah, diare, tekanan darah menurun, irama jantung tak normal, bahkan stroke. Alih-alih menjadi lelaki perkasa, penggunanya malah…

Keywords: -

---

Foto Terkait