Ditodong Pistol Dan Kartu Anggota

Edisi: 41/37 / Tanggal : 2008-12-07 / Halaman : 91 / Rubrik : HK / Penulis : Anne L. Adek M,


BAGAI adegan film koboi, Samuel Hengky Daud mencabut dua pucuk pistol dari dua tempat berbeda: sepatu dan saku baju. Pistol-pistol itu lalu ia lemparkan ke atas meja kerja Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri waktu itu, Oentarto Sindung Mawardi.

Mungkin karena merasa kurang mantap, Direktur PT Istana Sarana Raya itu kemudian mengeluarkan dua ID card. Bukan sembarang tanda pengenal, itulah kartu anggota Badan Intelijen Negara. Dengan gaya jagoan dalam film-film cengeng, seraya menunjuk satu pistol, ia menggeram, ”Selama ikut saya, yang itu belum pernah dikasih makan.”

”Rekaman” adegan itulah yang dibeberkan Oentarto kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dua pekan lalu. Peristiwanya sendiri terjadi pada November 2002. Berkat ancaman itu pula, antara lain, pada 13 Desember 2002 keluar radiogram Direktorat Otonomi Daerah untuk para gubernur, wali kota, dan bupati tentang pengadaan mobil pemadam kebakaran.

Kepada Tempo, yang mewawancarainya pekan lalu, Oentarto mengaku ancaman Hengky dengan dua pistol itu membuatnya panik. ”Saya tertekan,” katanya. Ia sempat berusaha menemui atasannya, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, untuk melaporkan ancaman itu. Tapi Hari tak bisa ditemui. ”Stafnya bilang, ’Sudah, kerjakan saja’,” Oentarto menambahkan.

Radiogram dengan klasifikasi ”amat segera” itu belakangan menuai perkara. Sejumlah kepala daerah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, dituduh melakukan korupsi, menggelembungkan harga pembelian mobil yang memakai dana anggaran pendapatan dan belanja daerah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…