Keindahan Citatah (mungkin) Tinggal Cerita

Edisi: 45/37 / Tanggal : 2009-01-04 / Halaman : 39 / Rubrik : LIN / Penulis : Dewi Rina, Alwan Ridha Ramdani,

Terik matahari terasa membakar di atas Pasir Pawon. Beruntung, semilir angin sejuk mampu mengusir hawa panas di kawasan karst Citatah, Padalarang, Jawa Barat, itu. Dari atas bukit tampak lembah hijau nan subur terhampar.

Namun rasa damai itu segera terusik oleh suara ledak­an menggelegar dari tebing Pasir Masigit. Letaknya persis di depan Pasir Pawon. Berpuluh-puluh dinamit siap merontokkan dinding batu kapur.

Di punggung bukit lain, traktor dan peralatan berat tak kalah sibuk. Seolah tak mengenal lelah, alat berat tersebut mencabik perut bukit hingga membuat rongga besar. Puluhan truk hilir-mudik mengangkut batu kapur berukuran raksasa. Bongkahan itu siap diolah di pabrik sekitar Padalarang.

Sepintas aktivitas di Pasir Pawon seperti penambangan raksasa. Tapi, jangan salah, eksploitasi kapur di kawasan itu ternyata cuma dikatego­rikan tambang rakyat. T. Bachtiar, dari Masyarakat Geografi Indonesia, mengatakan, ”Izinnya cukup dikeluarkan dari kantor kecamatan.” Itu sebabnya setiap orang begitu mudah menggali dan menambang di sana.

Wajah perbukitan Citatah kian karut-marut saat pemodal besar mulai melirik 13 tahun silam. Mereka mendirikan pabrik pengolahan bahan baku yang disetor oleh sekitar 30 pertam­bang­an rakyat. Lantaran statusnya bukan penambang, para investor tersebut terbebas dari kewajiban merehabilitasi…

Keywords: -

---

Foto Terkait