Dari Mahligai Untuk Banjarmasin

Edisi: 45/37 / Tanggal : 2009-01-04 / Halaman : 76 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Tim Tempo, ,


Tempat sampah yang berjajar rapi di Kampung Mahligai memberikan kesan sebagai hunian bersih. Kelebihannya, sampah di kampung yang terletak di Kelurahan Sei Jinggah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu tak dibuang begitu saja. Sebuah mesin senilai Rp 15 juta yang merupakan bantuan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada 2006 mengubah sampah itu menjadi pupuk.

Tiap bulan, dari sepuluh titik pengumpulan sampah, dihasilkan 60 kilogram pupuk organik. Warga menjual pupuk itu dengan harga Rp 5.000 per kilogram. Hasilnya mereka manfaatkan sebagai uang bulanan untuk kegiatan RT. ”Pembeli pupuk organik datang langsung ke tempat kami,” kata Ernawati, salah satu warga.

Gerakan warga mengubah sampah menjadi pupuk merupakan hasil kerja keras Faturrahman, tokoh masyarakat yang menjadi arsitek pengelolaan lingkungan kampung itu. Dengan telaten, alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat ini memberikan contoh dan menggerakkan warga untuk belajar mengolah sampah. Mereka termotivasi melakukannya karena sampah bisa menjadi sumber uang. Hasilnya luar biasa. Seperti yang dilihat Tempo tiga pekan lalu, tak ada lagi sampah bertebaran, sehingga kampung yang dipenuhi rimbun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…