Menanti Daya Dorong Dari Luar
Edisi: 47/37 / Tanggal : 2009-01-18 / Halaman : 52 / Rubrik : SUR / Penulis : Tim Tempo, ,
Lantai perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Senin pekan lalu penuh sesak. Para petinggi bursa, pejabat Badan Pengawas Pasar Modal dan Departemen Keuangan, sejumlah menteri dan para pelaku pasar tumpek blek menyimak pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tepuk tangan pun bergemuruh tatkala Presiden menekan bel tanda perdagangan tahun 2009 dimulai. âKendati tahun lalu pasar modal kita berat, tahun ini harus tetap optimistis,â kata Presiden.
Presiden agaknya hendak menÂdorong keyakinan di kalangan pelaku pasar setelah tahun lalu bursa diguncang prahara. Saat itu indeks harga saham terjungkal 51,17 persen menjadi 1.355,408 dari tahun sebelumnya 2.739,704. Kapitalisasi pasar yang menunjukkan kekayaan para pelaku pasar pun tergerus dari Rp 1.998 triliun menjadi hanya Rp 1.072 triliun.
Seakan-akan hendak merespons harapan Presiden, perdagangan awal tahun baru berjalan sangat bergairah. Transaksi marak. Reli-reli menopang kenaikan harga saham unggulan (blue chips) dan saham lapis kedua (second liner). Di akhir perdagangan, indeks saham Jakarta naik 81,93 poin (6,04 persen).
Namun kenaikan itu belum tentu bisa dijadikan indikasi bahwa bursa sudah bangkit. Krisis finansial global masih belum menunjukkan tanda akan segera berakhir. Pemulihan di sumber krisis, Amerika Serikat, juga masih jauh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…