Saatnya Meremajakan Kebun

Edisi: 47/37 / Tanggal : 2009-01-18 / Halaman : 62 / Rubrik : SUR / Penulis : Tim Tempo, ,


ADA ”kado” istimewa buat Daud Dharsono. Baru sebulan menjabat Direktur Utama PT Sinar Mas Agro Resources and Technolo­gy, ia mendapat pekerjaan ekstra. Awal Desember lalu, Daud tak hanya sibuk membuat program kerja 2009 untuk anak usaha Sinar Mas itu, tapi juga merevisi seabrek rencana. Per­luasan la­han 40 ribu hektare dipotong separuh, belanja kendaraan operasional dihapus, dan pemupukan ditekan. ”Ini tahun berat. Kami harus banyak menghemat dan melakukan efisiensi,” kata Daud.

Krisis keuangan global yang dipicu kredit perumahan bermasalah (subprime mortgage) di Amerika, kata Daud, membuat efek berkepanjangan. Awalnya, harga minyak bumi tumbang dari nilai tertingginya US$ 147 per barel pada Juli menjadi US$ 40-an pekan lalu. Ini diikuti kehancuran harga komoditas lain, termasuk minyak sawit mentah (crude palm oil), yang sempat menyentuh angka paling fantastis sepanjang sejarah, US$ 1.400 per ton. (Lihat tabel.)

Badai krisis juga mengakibatkan resesi ekonomi dunia. Alhasil, permintaan CPO menurun, sementara pasokan terus menyesaki gudang-gudang penimbun. Kantong pengguna energi alter­natif seperti Eropa memangkas besar-besaran lantaran harganya tak lagi ekonomis. Untuk makanan pun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02

Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…

Y
Yang Miskin Kian Tertinggal
2007-12-02

ekonomi indonesia triwulan iii 2007

T
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…