Fariz Nafi’ Atieh Mehdawi: Konflik Gaza Bisa Menyebar

Edisi: 47/37 / Tanggal : 2009-01-18 / Halaman : 115 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Arif A. Kuswardono, Gabriel Wahyu Titiyoga


DEWAN Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya mengeluarkan resolusi nomor 1860, Jumat pekan lalu. Resolusi itu menyeru kedua pihak yang berperang di Jalur Gaza melakukan gencatan senjata. Seruan itu mestinya mengikat semua pihak, tapi di lapangan kenyataannya jauh berbeda.

Israel tetap melantingkan peluru kendali dan bom dari udara dan darat. Sedikitnya 12 warga Palestina tewas. Tank-tank Israel juga terus merangsek di kawasan Beit Lahiyah. ”Israel telah, sedang, dan akan terus bertindak berdasarkan perhitungan kami sendiri,” kata Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dengan nada pongah.

Di Indonesia, sejak Israel menyerang Jalur Gaza, 27 Desember lalu, Duta Besar Fariz Nafi’ Atieh Mehdawi menjadi rujukan berbagai kalangan dan kelompok yang bersimpati pada perjuangan Palestina. Dari diplomat, tokoh organisasi massa, sampai wartawan silih berganti menemuinya. ”Kami melihat situasi Gaza sebagai ekspresi kemarahan warga Palestina yang terpenjara,” kata Mehdawi.

Wilayah seluas 365 kilometer persegi itu—separuh luas Jakarta—terpisah dari wilayah Palestina di Tepi Barat. Kendati sudah diserahkan tiga tahun lalu, wilayah itu praktis dipagari kekuatan militer Israel. ”Mereka tak bisa ke mana-mana. Hidupnya bahkan tergantung pasokan Israel,” ujar Meh­dawi. Hidup terpenjara memancing Hamas melakukan serangan roket.

Apa yang mesti dilakukan untuk menolong Palestina? ”Beri kami kesempatan untuk bersatu,” kata ayah dua anak itu. ”Setelah itu, biarkan kami menentukan jalan kami sendiri.” Jumat pekan lalu, Mehdawi menerima Nugroho Dewanto, Arif A. Kuswardono, dan Gabriel Wahyu Titiyoga dari Tempo di kantornya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Konflik tampaknya melebar setelah ada roket yang diluncurkan dari Libanon Selatan ke Israel Utara….

Memang ada dua-tiga roket yang ditembakkan dari wilayah Libanon. Tapi tidak ada kerusakan serius di pihak militer Israel, dan tidak ada pihak yang mengklaim menembakkan roket itu. Ada pemain di luar pemerintah, kelompok yang mengambil tindakan sendiri, untuk menunjukkan solidaritasnya. Konflik Gaza ini bukanlah konflik terbatas yang bisa dikontrol. Ini konflik yang bisa menyebar. Saya pikir cukup baik bahwa Dewan Keamanan berpe­ran serta mengendalikan keadaan. Kejahatan Israel tidak bisa disembunyi­kan lagi. Itulah yang menimbulkan reaksi publik di seluruh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…