Dari Bekasi Memburu Gelar Super

Edisi: 48/37 / Tanggal : 2009-01-25 / Halaman : 41 / Rubrik : OR / Penulis : Wahyu Muryadi, Irfan Budiman, Agung Sedayu


KAYU-kayu itu sama sekali tidak bersalah. Namun pria itu terus memelototinya. Persis seperti ayah yang marah kepada anaknya. Wajahnya keruh dan bibirnya pun, sori, maju-mundur mengusir gundah. Di meja lain, ada yang menggaruk-garuk kepala. Namun ada pula yang mesam-mesem, merasa strateginya mulai mendatangkan hasil. Ada juga yang celingukan melihat papan catur di meja sebelah.

Semua gara-gara perempuan muda yang berkeliling dari satu meja ke meja lain. Dialah Irene Kharisma Sukandar, 16 tahun, grandmaster wanita produk asli negeri ini. Selasa pekan lalu, dia datang ke Tempo untuk bermain catur simultan atau bertarung dengan banyak pemain dalam waktu bersamaan. Lawannya: 11 pecatur terbaik Tempo.

Prestasi Irene mengagumkan. Dialah pecatur pertama dan satu-satunya di negeri ini yang meraih gelar grandmaster wanita, pada usia yang sangat belia: 16 tahun. Gelar ini diraihnya tidak saja karena dia cerdas, tapi juga karena memiliki mental baja, penuh kesabaran, dan punya tekad yang luar biasa. Salah satu gurunya adalah pecatur terbaik Indonesia, Grandmaster Utut Adianto—Irene mengaku ”tak pernah main serius dengan Pak Utut, cuma menganalisis”.

Lihat saja buktinya. Selama tahun kemarin, dia melewati sebuah perjalanan yang berat. Dia memang bertekad meraih gelar grandmaster wanita. Namun syaratnya susah, harus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…