Amunisi Baru Dari Raffles Hills
Edisi: 48/37 / Tanggal : 2009-01-25 / Halaman : 84 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budi Setyarso, Cornila Desyana, Sahala Lumbanraja
Presentasi Choel Mallarangeng membawa optimisme di ruang serbaguna Stamford, perumahan Raffles Hills, Cibubur, Jakarta Timur, Ahad dua pekan lalu. Senyum mengembang dari para pemimpin Partai Demokrat, termasuk Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Choel, pemimpin lembaga konsultan politik FoxIndonesia, baru saja memaparkan analisis hasil sigi politik yang menempatkan partai itu di urutan teratas.
Pertemuan siang itu dihadiri pula para pemimpin tim pemenangan Yudhoyono. Ada petinggi Sekoci, tim yang mayoritas diisi alumni Akademi Militer 1970. Lalu tim Echo, teman-teman Yudhoyono di Akademi Militer 1973, yang dipimpin mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal (Purnawirawan) Djoko Suyanto. Ada pula pemimpin tim lain yang diberi nama sejenis: Delta, India, serta Romeo. Mereka duduk di barisan depan. Adapun para petinggi Demokrat se-Jawa dan Bali mengisi kursi bagian belakang.
Yudhoyono bersemangat memberikan pidato. Ia menjelaskan berbagai program pemerintah yang dinilainya telah âpro-rakyatâ dan ikut meningkatkan citra Demokrat. Selama hampir dua jam, pria 59 tahun ini antara lain menyebut Program Bantuan Langsung Tunai, Kredit Usaha Rakyat, dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. âBesok saya juga akan mengumumkan penurunan harga minyak,â katanya, seperti dikutip seorang peserta. âTapi ini masih rahasia.â
âRahasiaâ itu tak disimpan lama. Sehari setelah pertemuan Raffles Hills, sebagai presiden, Yudhoyono membukanya ke publik. Ia mengumumkan penurunan harga bensin di Istana Kepresidenan. Harga premium turun dari Rp 5.000 ke Rp 4.500 dan solar dari Rp 4.800 menjadi Rp 4.500. Presiden juga mengumumkan rencana pengurangan denda pada beban puncak untuk industri besar serta penurunan tarif angkutan umum dan harga sejumlah komoditas pangan.
Pengumuman dilakukan Yudhoyono setelah sidang kabinet terbatas yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Widodo A.S., Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…