Mengantar Damai Dengan Pembantaian

Edisi: 48/37 / Tanggal : 2009-01-25 / Halaman : 99 / Rubrik : INT / Penulis : Yos Rizal, Angela Dewi, Akbar Pribadi Brahmana Aj


Mengalahkan waktu. Ini yang dikerjakan Maryam Daud Abo To’iyah di depan gerbang perbatasan Rafah, yang memisahkan Gaza dan Mesir. Nenek 70 tahun ini tak peduli ia harus menunggu berapa lama untuk bisa menyeberang ke Gaza. Bisa sejam, lima jam, sehari, atau bahkan berhari-hari. Ia menyediakan kesabaran yang tak berbatas.

Kamis pekan lalu, warga Kota Gaza itu sudah antre beberapa jam. Belum ada tanda-tanda pintu gerbang akan dibuka. Sehari sebelumnya, puluhan warga Gaza yang ingin pulang ke kampung halamannya bahkan harus balik badan: kembali ke Al-Arish, Mesir, kota terdekat dari perbatasan Rafah. Pesawat Israel bertubi-tubi menjatuhkan bom, hanya 200 meter dari pintu perbatasan.

”Tak boleh ada yang pulang dalam keadaan terbunuh,” seorang polisi Mesir yang menjaga gerbang pertama perbatasan berteriak. Di belakang gerbang itu masih ada dua gerbang lagi yang dijaga polisi Mesir dan Palestina.

Maryam tak beranjak, kendati helikopter Apache milik Israel melesat di atas kepalanya. Telah 15 hari ia menunggu di Mesir. Ini saatnya untuk pulang menemui suami dan anaknya. ”Saya kangen,” ucapnya kepada Tempo, yang menemuinya di mulut perbatasan, Kamis pekan lalu.

Maryam mengaku baru pulang menunaikan ibadah haji. Ketika ia berangkat, Kota Gaza masih sentosa. Kini Gaza porak-poranda. Hingga Jumat pekan lalu, hari ke-21 sejak Israel menggempur Jalur Gaza, 1.335 orang tewas dan 5.500 orang terluka. Sebagian besar korban penduduk sipil, 500 lebih di antaranya anak-anak. Sebanyak US$ 420 ribu atau sekitar Rp 4,7 miliar per hari ludes dalam perang ini.

Dan Maryam tak tahu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…