Silahturahmi Loncat Pagar

Edisi: 13/21 / Tanggal : 1991-05-25 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis :


Sejumlah Purnawirawan ABRI bergabung ke PDI. Tapi Pangab Jenderal Try
menyayangkan tindakan itu. Para mantan tadi seharusnya tahu tempatnya ada di
Pepabri. Artinya, aspirasi politik mereka harus disalurkan ke Golkar.

; SEBENARNYA ini cuma acara silaturahmi yang biasa saja, tapi ternyata jadi
picu sebuah kontroversi politik. Ada sekitar 40 purnawirawan ABRI dan bekas
"Tentara Pelajar" yang berkumpul Ahad malam pekan silam -- di samping
orang-orang Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

; Acara yang berlangsung di kediaman Ketua Umum PDI Soerjadi, di Jalan Denpasar
Raya, Jakarta Selatan itu kabarnya cukup gayeng. Maklum, mungkin karena masih
bersuasana Lebaran. Apalagi tuan rumah juga menghadirkan Megawati Sukarnoputri
dan Guruh Sukarnoputra. Kedua anak Presiden Soekarno ini bahkan ternyata lebih
dikenal oleh para undangan, ketimbang Soerjadi sendiri.

; Di antara deretan para undangan, yang sebagian besar berbaju batik dan berjas
lengkap itu, antara lain terlihat Kolonel Purnawirawan Bambang Widjanarko yang
bekas ajudan Presiden Soekarno. Hidangan: lontong, soto ayam, dan buah-buahan
segar. Menurut seorang dari Sekretariat PDI, ini disesuaikan dengan usia para
tamu, yang sudah pada di atas setengah abad.

; Tapi suasana mendadak jadi serius tatkala pertemuan itu menjadi ajang untuk
membahas partai yang menggunakan simbol kepala banteng itu. Sejumlah
pertanyaan dan kritik dilontarkan para purnawirawan tadi. Akhirnya memang ada
tamu yang bersimpati dan memutuskan bergabung dengan PDI. "PDI masih kecil dan
ringkih. Karena itu si kepala banteng harus diperkuat," kata seorang letnan
kolonel purnawirawan yang tak mau disebut namanya.

; Gayung bersambut. "Kami memang mau memberikan gambaran tentang PDI. Baik
kelemahannya maupun kekuatannya. Jadi mereka yang mau masuk PDI diharapkan
dengan penuh kesadaran. Bukan sekadar hura-hura," kata Soerjadi.

; Di akhir pertemuan itu, Soerjadi mengklaim bahwa sejumlah purnawirawan
menyatakan bergabung dengan PDI. "Tak ada istilah tarik-menarik atau
bujuk-membujuk," kata Soerjadi dengan girang. Menurut dia, masuknya sejumlah
purnawirawan ABRI itu ke PDI menunjukkan bahwa usaha PDI memperbaiki keadaan
partai selama ini "ternyata bisa dilihat dan dirasakan".

; Benarkah kesan itu? Ternyata, setelah kabar bergabungnya sejumlah pensiunan
tentara ke PDI itu beredar di media massa, ada yang merasa kurang srek dengan
klaim Soerjadi. Malah ada yang membantah. Misalnya Soebagio Anam, 59 tahun,
yang mengaku di-fait accompli dalam pertemuan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?