Bubur Ayam Buat Calon Pacar

Edisi: 49/37 / Tanggal : 2009-02-01 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Agus Supriyanto, Akbar Tri Kurniawan, Bernada Rurit


BUBUR ayam panas dengan taburan cakwe itu dinikmati Megawati Soekarnoputri dengan perlahan. Dari tepian, sendok demi sendok hidang­an sarapan pagi di Jalan Teuku Umar 27A itu terlahap habis. Si empunya rumah menghidangkannya khusus untuk tamu istimewa, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu pekan lalu.

”Bubur ayam memang kesukaan beliau berdua,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuang­an Pramono Anung Wibowo. Seusai sa­rapan, keduanya melakukan pertemu­an tertutup satu jam lebih di ruang bagian belakang. Apa yang dibicarakan? Petinggi PDI Perjuangan yang ada di sana mengaku tak tahu. ”Kan, hanya em­pat mata: Bu Mega dan Sultan,” kata Pramono Anung.

Dicegat wartawan seusai pertemuan, Sultan mengaku hanya memenuhi undangan Mega untuk sarapan. ”Tadi itu cuma ngopi sambil makan pagi. Tidak ada pembahasan calon wakil presiden,” katanya.

Kalaupun ditawari berpasangan dengan Mega, Sultan menyatakan tak mau menurunkan posisinya. ”Saya kan sudah bilang, deklarasi saya sebagai calon presiden,” katanya. Adapun Mega, ketika ditemui Tempo di Megawati Ins­titute, Jakarta, Kamis pekan lalu, memilih mengunci bibir.

Salah seorang yang repot mempersiapkan pertemuan Mega-Sultan adalah Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas. Jumat dua pekan lalu, misalnya, ia bertemu dengan Sultan di Hotel Hyatt Regency,­ Yogyakarta. Sebelumnya, anggota De­wan­ Pertimbangan Pusat PDI Per­ju­-ang­an,­ Sabam Sirait, juga menemui Sultan. Menurut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?