Para Penjegal Bintang
Edisi: 49/37 / Tanggal : 2009-02-01 / Halaman : 46 / Rubrik : OR / Penulis : Irfan Budiman, ,
KEGEMBIRAAN itu begitu cepat menjalar bahkan hingga ke seberang lautan. Belum lagi kering keringatnya, Yen-Hsun Lu harus sibuk menerima ucapan yang berebut masuk ke telepon selulernya. Panggilan itu berasal dari kampung halamannya, Taipei, Taiwan. Mereka adalah temannya yang ingin berbagi kebahagiaan.
Randy, panggilan akrab Lu, memang gembira tak kepalang. Perjuangannya di lapangan membuahkan hasil. Di babak kedua Australia Open, pekan silam, dia mengandaskan perlawanan David Nalbandian, petenis asal Argentina yang berada di peringkat 10 dunia, melalui pertandingan yang liat selama hampir empat jam. âMereka mungkin menyaksikanku di televisi,â katanya tentang teman-temannya yang memberikan ucapan selamat itu.
Siapa yang tak suka dengan pencapaian itu. Inilah prestasi terbaik pria 25 tahun sejak terjun ke lapangan delapan tahun silam. âDalam pertandingan ini, saya hanya mau bermain lepas. Tak ada beban,â katanya tentang pertandingan yang baru saja dilakukannya.
Lu, yang tak masuk daftar unggulan dalam turnamen ini, memang tak peduli dengan peringkat lawannya yang jauh di atas. Yang ada di kepalanya, dia harus mengalahkan lawannya. Titik.
Perlawanan serupa pula yang ditampilkannya tatkala bertanding di Olimpiade Beijing, Agustus lalu. Di sana dia berhadapan dengan Andy Murray, yang kini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…