Merekam Petruk, Gareng, Bagong
Edisi: 51/37 / Tanggal : 2009-02-15 / Halaman : 62 / Rubrik : LAY / Penulis : Sita Planasari Aquadini , ,
SUATU Ahad di pengujung 2006. Pianis Ananda Sukarlan, 41 tahun, dirundung bingung di Kota Medan. Bersama koreografer Chendra E. Panatan, ia agak tersesat saat mencari rumah Amir Pasaribu di kawasan Karya Wijaya. Setelah beberapa lama, akhirnya mereka tiba di alamat tujuan.
Diketuk berkali-kali, rumah tampak kosong. âTuh, mungkin sedang ke gereja,â kata Chendra. Ananda pun menyerah. Namun, ketika mereka berbalik, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul Amir di kursi roda mengenakan kaus oblong dan sarung.
Ananda menyapa dengan suara agak keras karena Amir sudah mulai kehilangan pendengaran. Ananda memperkenalkan diri sebagai pianis yang kini menetap di Spanyol. Wajah Amir, yang tadinya kelihatan galak, berubah jadi cerah. Ia langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman. âIk ken jouw naam (Saya tahu nama Anda)!â
Pertemuan itu terjadi berkat jasa Nurman, putra Amir yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…