Nasib ’urek-urek’ Di Kartu Suara

Edisi: 01/38 / Tanggal : 2009-03-01 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budi Setyarso, Sunudyantoro, Agung Sedayu


BERKALI-kali digelar sejak 1955, pemilihan umum identik dengan pencoblosan. ”Tradisi” ini berubah pada pemilihan 9 April nanti: penandaan pilihan pada kartu suara dilakukan dengan mencontreng. Hasilnya, menurut sejumlah simulasi, jumlah suara tak sah akan sangat tinggi, bahkan bisa menjadi yang tertinggi di dunia.

”Saya sangat khawatir dengan soal penandaan ini,” kata Nur Hidayat Sardini, Ketua Badan Pengawas Pemilu. Ia masih menganggap pencoblosan merupakan cara yang paling pas buat masyarakat Indonesia. Alasannya, perubahan model ini tak semestinya dilakukan ketika tingkat partisipasi pada pemilu cenderung menurun.

Lihatlah simulasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum Tangerang, Banten, bekerja sama dengan International Foundation Electoral Systems (IFES) dan Center for Electoral Reform (Cetro) di Kecamatan Tigaraksa. Para peserta simulasi diminta mengikuti proses pemungutan dan penghitungan suara yang akan digunakan Komisi Pemilu pada pemilu 9 April.

Dari 295 surat suara yang masuk, 78 atau 26 persen di antaranya dinyatakan tidak sah. Menurut Direktur Eksekutif Cetro, Hadar Navis Gumay, surat tidak sah itu melampaui standar internasional 2,5 persen hingga 3 persen. Tingkat kesalahan pada hasil simulasi ini bahkan yang tertinggi di dunia. Sangat memalukan jika angka salah memberi tanda sebesar itu,” kata Hadar.

Dalam simulasi tadi, masih banyak pemilih yang menggunakan tanda selain contreng. Ada juga pemilih memberi tanda secara benar, tapi oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dianggap tidak sah. Misalnya, pemilih memberi tanda centang tapi bentuknya lebih mirip dengan tanda kurang dari (

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…