Futuristik Beraksen Lokal
Edisi: 01/38 / Tanggal : 2009-03-01 / Halaman : 48 / Rubrik : ART / Penulis : Ahmad Taufik, Amandra Mustika Megarani,
WAHAI warga Jakarta, bersiaplah iri bila berkunjung ke Makassar. Jangan kaget bila Bandar Udara Soekarno-Hatta tampak kusam dan ketinggalan zaman bila dibandingkan dengan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. âIni di Makassar atau Beijing, ya?â demikian seorang pejabat dari Jakarta mengungkapkan kekagumannya. Kesumpekan lapangan terbang Cengkareng seolah lepas ketika memasuki terminal kedatangan penumpang ibu kota Sulawesi Selatan itu. Pejabat itu tak percaya. Dia merasa bukan berada di negeri sendiri.
Terminal bandara itu bergaya modern futuristik. Tiang-tiang baja putih, dinding kaca biru, dan atap lengkung laksana ombak dengan sebelas lekukan, menjadi perhatian utama penumpang yang baru turun dari pesawat. Putih biru menjadi warna dominan pada desain luar ataupun interior ruang.
Dinding kaca biru setinggi 12 meter membuat pandangan penumpang di ruang tunggu keberangkatan begitu lepas. Mereka bisa menikmati warna langit atau melihat pesawat yang berjejer di landasan pacu. Kaca biru itu tak hanya memberi kesan modern, tapi juga fungsional: menjadi penerangan alami ketika siang, sekaligus menghemat listrik.
Lengkungan (arch) berulang pada atap terminal berstruktur metal diekspos dalam plafon. Atap melengkung mirip ombak secara filosofis diartikan sebagai semangat dasar masyarakat Bugis-Makassar yang menggelora. Atap yang tinggi itu juga membuat udara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bunuh Diri Ekologis
2007-10-28Dengan ruang terbuka hijau hanya seperlimabelas luas total, jakarta sering tenggelam oleh hujannya sendiri. padahal,…
Menjaga Titipan Anak-Cucu
2007-10-28Gerakan warga memperbaiki lingkungan dilakukan karena pemerintah dinilai tidak berbuat cukup. kini mereka telah menikmati…
Mengutamakan Bentuk Komunitas
1992-09-26Sembilan proyek arsitektur mendapat penghargaan aga khan. di antaranya proyek kali code, yogya, karya arsitek…